JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pertengahan 2009 beredar undangan semiloka palsu yang ditujukan ke dosen dan pengelola program studi perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai daerah. Penipuan berkedok undangan semiloka itu bertujuan menguras uang korban lewat transfer biaya melalui ATM.
Kamanto Sunarto, Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), di Jakarta, Senin (15/2/2010), mengatakan dosen diundang via telepon untuk semiloka palsu memakai kertas kop berlogo BAN-PT di Bali dan Jakarta. Peserta semiloka dijanjikan penggantian uang transport dan akomodasi via transfer ATM.
"Dengan mengaku sebagai pejabat tinggi Depdiknas komplotan penipu memandu korban dengan telepon untuk melakukan transfer melalui ATM. Dalam proses transfer di ATM ini tabungan korban di bank terkuras," kata Kamanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.