Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Sterilisasi Jalur Busway!

Kompas.com - 24/04/2010, 21:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI) mengenai pelayanan transportasi Transjakarta atau busway, menunjukkan bahwa mayoritas pengguna busway mengeluhkan lamanya waktu tunggu bus di halte.

Pengurus harian YLKI, Tulus Abadi, saat mengungkapkan hasil survei di acara Forum Dialog Konsumen Bus Transjakarta, Sabtu (24/4/2010) di Jakarta, mengatakan, sebanyak 41,5 persen mengeluhkan lamanya waktu tunggu bus. Waktu tunggu adalah salah satu pengalaman negatif yang ditanyakan kepada 3.000 responden pertengahan Maret 2010 .

Pengalaman negatif lain yaitu over kapasitas sebanyak 26 persen, terlambat sampai tujuan sebanyak 12,6 persen, lamanya menunggu di loket sebanyak 41,5 persen, pelecehan seksual 1,2 persen, dan pengalaman negatif lain.

Mengenai keluhan waktu tunggu, Tulus menjelaskan, jalur busway harus steril dari kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat. Tanpa sterilisasi jalur, tujuan pemerintah mengurangi kemacetan di DKI Jakarta lewat busway sulit terealisasi. "Tujuan Transjakarta agar pengguna kendaraan pribadi beralih ke busway," jelas dia.

Selain sterilisasi jalur, tambah Tulus, lamanya waktu tunggu bus akibat kurangnya armada. Sebagai contoh, tidak adanya armada di koridor VIII. Pengelola harus mengalihkan armada di koridor lain ke koridor VIII. "Jumlah armada di koridor lain jadi berkurang," katanya.

Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Hasbi Hasibuan, mengatakan, pihaknya akan membangun portal otomatis di 25 titik untuk sterilisasi jalur pada Juni 2010 . "Juga untuk membantu petugas di lapangan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com