Flu Singapura Serang 26 Warga Bantul

BANTUL, KOMPAS.com - Sebanyak 26 warga Bantul terserang flu singapura sepanjang tahun ini. Penyakit ini patut diwaspadai karena penularan sangat cepat. Diperkirakan jumlah kasus akan semakin meningkat beberapa bulan ke depan, tepatnya saat musim kemarau tiba.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Siti Noor Zaenab Syech Said, Rabu (23/6/2010) mengatakan penyakit tersebut menyerang warga Kecamatan Banguntapan dan Dlingo. Sesuai dengan epidemiologi, flu singapura banyak terjadi di daerah padat penduduk dan daerah kumuh. Banguntapan adalah wilayah aglomerasi padat pemukiman, sementara Dlingo menjadi salah satu daerah kantong kemiskinan di Bantul.

Menurutnya, penyakit yang disebabkan virus tersebut menular lewat faeses yang masuk ke mulut dan percikan lendir. Meski tidak termasuk penyakit berbahaya namun jika terjadi komplikasi, flu singapura bisa mengarah ke radang selaput otak dan radang otot jantung.

"Selama beberapa tahun ini, penyakit tersebut tidak lagi muncul di Bantul. Tahun 2009 tidak ada kasus flu singapura. Makanya kemunculan kasus di tahun ini patut mendapat perhatian," paparnya.

Gejala flu singapura mirip dengan flu biasa. Bedanya setelah demam selama lima hari akan muncul luka mirip cangkrang di bagian kaki, tangan, dan mulut. Luka tersebut berair, dan cairannya bisa menularkan penyakit tersebut.