Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Video Mesum ABG Rumpin Dinikahkan

Kompas.com - 14/07/2010, 09:13 WIB

Di kamar hotel yang digunakan pasangan ABG itu terlihat televisi berukuran 14 inci, sedangkan kasurnya terlihat bersprai warna putih.

LF, yang diketahui putus sekolah, sempat memberitahukan kepada pasangannya (DA) bahwa dia merekam adegan itu dengan ponsel. 

Akibat perbuatan pasangan ABG ini, warga Sukamulya dan Tamansari menjadi resah. Bahkan, sejumlah warga sempat mendatangi rumah DA. Diperkirakan aksi mesum yang dilakukan DA dan LF bukan yang pertama kali.

"Kami akan mempertemukan dua keluarga pasangan ABG itu untuk bermusyawarah dan mencari jalan keluar. Jangan sampai peredaran video mesum itu semakin berkembang dan menimbulkan hal negatif bagi warga di sini," ujar Jejen.

Kepala Desa Sukamantri, Suhendra, saat dihubungi membenarkan bahwa lelaki yang ada dalam video mesum itu adalah warganya. Namun, katanya, sejauh ini dia belum mendapatkan keterangan langsung dari lelaki tersebut.

"Kami akan mempertemukan keduanya untuk membicarakan persoalan ini, tetapi info yang saya dapat keduanya sudah dinikahkan oleh keluarganya," ujarnya.

Kepala Polsek Rumpin Ajun Komisaris Ahmad Sofwan mengatakan, pihaknya akan menyelidiki peredaran video mesum di wilayahnya. "Kami masih dalami informasi itu. Sejauh ini belum ada laporan ke polisi, tetapi polisi tetap akan menyelidikinya," ungkapnya.

Bom waktu

Sudah sebulan lebih skandal video porno Ariel dengan dua artis cantik, Cut Tary dan Luna Maya, beredar luas di masyarakat. Diduga, gara-gara video mesum itu dua bocah lelaki di Surabaya, Jawa Timur, pada 20 Juni lalu nekat mencabuli teman perempuannya seusai menonton adegan syur sang idola.

Di balik maraknya video tersebut, ternyata tersimpan bom waktu, yakni bisa membuat para remaja ketagihan menontonnya yang berujung melakukan hal yang sama.

Para dokter spesialis kedokteran jiwa, khususnya untuk anak dan remaja, yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) belum lama ini mengingatkan masyarakat dengan memberikan informasi dan edukasi agar masyarakat mampu mengenali dampak negatif dan melakukan pencegahan.

Menurut PDSKJI, anak-anak mudah meniru beragam aktivitas perilaku orang dewasa yang tidak sesuai untuk usianya. (wid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com