JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyesalkan aksi pelarangan beribadah yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam. Apalagi, jika tindakan-tindakan tersebut dilakukan dengan cara kekerasan.
Ia menegaskan, Islam melarang tindak-tindak kekerasan dan perusakan rumah ibadah. "Saya termasuk yang sangat sedih terhadap kejadian di Bekasi (pelarangan ibadah umat Kristen di HKBP Bekasi). Tindakan itu tidak dibenarkan. Tidak boleh sesama makhluk Tuhan menghalangi, apalagi untuk beribadah. Saya yakin, Allah tidak membenarkan itu," kata Din di Jakarta, Sabtu (14/8/2010).
Ia berharap, kesalahpahaman yang terjadi antara kelompok masyarakat di Bekasi bisa diselesaikan secara damai. "Bermusyawarah lebih baik bagi masyarakat umat beragama, pemerintah dan secara hukum," katanya.
Negara dalam hal ini pemerintah juga diminta turun tangan. Selama ini, Din menilai, ada kesan pemerintah lepas tangan atas konflik atas umat beragama yang terjadi. Persoalan yang terus meruncing dinilainya karena pembiaran yang dilakukan pemerintah dan aparat penegak hukum.
"Kelompok yang mengatasnamakan agama dan melakukan kekerasan serta penghalangan beribadah sesungguhnya anti agama. Tindakan kekerasan yang dilakukan sudah pelanggaran hukum. Polisi jangan diam saja, harus diproses," ujar Din, yang juga Ketua Presidium Agama-agama di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.