Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrasi Air Ancaman Serius

Kompas.com - 17/09/2010, 02:52 WIB

Jakarta, Kompas - Abrasi air tidak hanya mengancam Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, yang ambles dini hari kemarin, tetapi semua jalan yang berdekatan dengan kali dan laut juga terancam. Selain itu, penurunan tanah 12-26 sentimeter per tahun di Jakarta Utara juga perlu perhatian serius.

Ruas Jalan RE Martadinata, tepatnya di depan rumah pompa Sunter Utara, ambles sepanjang 103 meter, Kamis (16/9) sekitar pukul 03.00. Jalan yang termasuk jalur nadi perekonomian nasional ini ambles diduga karena tanah di bawahnya tergerus air kali dan air laut.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak membenarkan bahwa kikisan sungai menjadi penyebab robohnya badan jalan. Oleh karena itu, Kementerian PU akan memasang sheet pile atau tanggul sungai di bawah badan jalan yang masih utuh agar tanahnya tidak terkikis.

Petugas dari Kementerian PU, Yudo Muktiarto, menjelaskan, amblesnya jalan tersebut kemungkinan diakibatkan adanya rongga antara lapisan tanah dan konstruksi jalan beton itu. Lapisan tanah yang kena abrasi air laut juga telah membuat tanah menjadi labil. Selain itu, kendaraan dengan tonase berat yang kerap melintas di jalan tersebut juga bisa menjadi penyebab amblesnya jalan itu.

Pengajar Teknik Sipil Universitas Trisakti, Fransiskus Trisbiantara, mengatakan, jalan beton itu tidak berdiri di atas tiang pancang, tetapi langsung di atas tanah. Seharusnya, kata Trisbiantara, kontraktor jalan membangun tanggul sungai di tanah yang menjadi penopang badan jalan agar tidak mudah terkikis.

”Perlu diteliti apakah struktur beton di bawah badan jalan sudah sesuai dengan beban dan daya dukung tanahnya. Abrasi sungai sudah terlihat sehingga badan jalan seharusnya didukung struktur bawah yang kuat dan bukan hanya ditopang tanah,” lanjutnya.

Trisbiantara mengatakan, Kementerian PU perlu meneliti seluruh struktur fondasi jalan beton di Jakarta Utara agar kejadian serupa tidak terulang. Selama ini, jalan beton dianggap sanggup menahan beban seberat apa pun. Padahal, jalan beton tetap sebuah konstruksi yang memiliki batasan beban dan harus bertumpu pada fondasi yang kuat.

Pendiri Indonesia Water Institute Firdaus Ali menilai, amblesnya jalan itu juga dipengaruhi oleh penurunan permukaan tanah yang terlalu cepat sehingga daya dukung tanah berkurang.

Menurut Firdaus, berdasarkan penelitian Prof Hasanudin ZA dari Institut Teknologi Bandung dan Dr Robert Delinom dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada tahun 2009, penurunan permukaan tanah di Jakarta Utara berkisar 12 sampai 26 sentimeter per tahun.

Ada tiga penyebab penurunan tanah di Jakarta Utara, yaitu penurunan secara alami karena kondisi batuan yang mengalami pemadatan, penurunan karena adanya penyedotan air tanah secara berlebihan, dan penurunan karena beban berat dari gedung yang ada di Jakarta Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com