JOMBANG, KOMPAS.com - Kasus pembobolan automatic teller machine (ATM) Bank BCA di Keplaksari, Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terbongkar.
Tiga tersangka pembobol ATM tersebut ditangkap di lokasi berbeda, Selasa (12/10/2010). Dua di antaranya mantan karyawan rekanan BCA yang bertugas sebagai operator ATM.
Adapun otak komplotan itu diduga seorang anak baru gede (ABG) berusia 19 tahun lulusan SMK. Ia bekerja sebagai karyawan bagian operator, rekanan BCA, yakni PT Andalan Artha Lestari (AAL) Surabaya.
Remaja ABG otak pembobol ATM tersebut adalah Rendi Kurniawan (19), warga Desa/Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Dua lainnya, Fahrizal (20), warga Desa/Kecamatan Jogoroto, dan Kukuh (20), asal Desa/Kecamatan Mojoagung, Jombang.
ATM BCA itu sebenarnya diketahui sejak Minggu (3/10/2010) siang lalu, namun baru dilaporkan oleh pihak bank ke Mapolres Jombang, Sabtu (9/10/2010).
Lamanya selang waktu pelaporan ini diduga karena semula pihak bank bermaksud mengusut sendiri dengan kecurigaan mengarah pada pria berinisial R. Namun, setelah batas waktu yang ditentukan, R ternyata malah menghilang.
Dipakai Foya-foya Di depan sejumlah wartawan, Rendi mengaku mencuri uang di ATM tersebut Rp 36,1 juta. Uang hasil curian dipakai berfoya-foya, antara lain untuk membeli seperangkat PlayStation, pakaian, dan makan-makan.
Dia menceritakan, keinginan mencuri muncul setelah dirinya bertemu dua kawannya, Fahrizal dan Kukuh, yang amat paham seluk-beluk pengoperasian dan pengisian uang dalam ATM.
Kukuh dan Fahrizal pernah bekerja sebagai teknisi ATM di perusahaan yang sama, dengan wilayah kerja meliputi seluruh Jatim. Akhirnya, guna meminimalkan risiko, mereka memilih ATM yang tak dilengkapi close circuit television (CCTV).