Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usus Ayam Berformalin

Kompas.com - 26/11/2010, 03:53 WIB

Tidak disukai lalat

Dia menambahkan, jika dilihat secara kasatmata, usus ayam yang mengandung formalin itu tidak dihinggapi lalat. ”Ciri-ciri fisiknya bisa dilihat dengan jelas. Lalat tidak mau hinggap karena bisa mati. Teksturnya pun agak kenyal, mirip jeli. Warnanya juga pucat, tidak segar, dan bau anyir berkurang,” katanya.

Formalin, yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, bisa memicu kanker karena mengandung zat karsinogen. Apabila dicampur dalam makanan, akan larut dan sulit terurai karena sifatnya yang mengikat.

Dampaknya adalah gagal ginjal, gagal hati, dan gagal pankreas. Sarlan mengatakan, peredaran formalin telah diawasi dengan ketat, tetapi masih saja ada pihak yang bisa mendapatkannya dan mencampurnya dengan bahan makanan sehingga membahayakan kesehatan orang yang mengonsumsinya.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, marak ditemukan makanan berformalin yang beredar di DKI Jakarta. Mulai dari bakso, tahu, daging ayam, hingga cumi-cumi berformalin masih ditemukan dalam sejumlah operasi aparat berwenang.

Aan mengatakan, pelaku dijerat dengan Pasal 55 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan. LTF terancam hukuman maksimal lima tahun penjara atau denda paling banyak Rp 600 juta. (fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com