Tahun ini Pemkot hanya merenovasi 93 sekolah atau tiga sekolah di setiap kecamatan. Dinas Pendidikan mengusulkan renovasi 476 sekolah dengan kerusakan antara 20 persen sampai 80 persen.
”Saya tidak tahu mengapa renovasi lambat. Kalau alasan dana, buktinya masih sisa triliunan rupiah sampai akhir tahun,” katanya.
Sekolah yang tidak direnovasi dikhawatirkan semakin parah kerusakannya. Bahkan, dapat saja ambruk sewaktu-waktu. ”Saat dilaporkan awal tahun lalu, ada sekolah sudah rusak berat dan seharusnya segera direnovasi. Akan tetapi, belum juga digarap,” ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim Anwar mengatakan, sisa anggaran itu sangat ironi. Di satu sisi Pemkot berusaha menaikkan pendapatan daerah dengan berbagai cara.
”Tahun depan diusulkan aneka kenaikan pajak dan retribusi yang dapat memberatkan masyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain banyak program tidak terealisasi sampai tutup tahun anggaran. Akibatnya, tersisa dana triliunan rupiah sampai akhir tahun.