Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari 21 Pengendara Terlibat Kecelakaan

Kompas.com - 31/01/2011, 04:08 WIB

Dia melaporkan, setiap bulan jumlah sepeda motor di wilayahnya naik rata-rata 275 unit.

Di Depok, Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Metro Depok Ajun Komisaris Supriyono mengatakan, 80 persen peristiwa kecelakaan lalu lintas di wilayahnya menimpa pengguna sepeda motor. Kecelakaan terjadi karena pengendara sering tidak sabar saat di jalan.

Mereka memanfaatkan kelebihan pergerakan sepeda motor yang lebih mudah menyelip dalam kemacetan jalan raya. Mereka juga menerobos kemacetan di tempat larangan mendahului kendaraan lain dan nekat menerobos jalan di antara mobil dan melintasi jalur pejalan kaki.

Kecelakaan paling banyak terjadi di Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Parung - Ciputat, Jalan Raya Mochtar Sawangan, dan Jalan Raya Margonda. Wilayah itu kondisi jalannya lurus sehingga beragam kendaraan meramaikan jalan itu.

Banyaknya tudingan yang menyebut pengendara sepeda motor berperilaku barbar disambut senyum sinis Jarot (30), warga Cibubur, yang bekerja sebagai manajer satu perusahaan susu bayi.

”Semuanya barbar kok. Lihat saja, mobil dan bus umum juga menyerobot jalur kami. Kalau kami bertahan di belakang mereka, kapan sampainya? Tujuan naik motor memang biar bisa menyelip-nyelip,” tuturnya.

Fakta sebagian besar pemakai sepeda motor tidak berdisiplin lalu lintas ada di mana-mana. Misalnya di perempatan Karet Bivak, Jakarta Pusat. Setiap pagi, meski polisi lalu lintas berjaga, pengendara sepeda motor tidak canggung merangsek hingga nyaris ke tengah perempatan. Tanpa menunggu lampu hijau, setiap kali ada kesempatan, serombongan pengendara nekat menyeberang ke arah terowongan Dukuh Atas atau ke arah Jalan Jenderal Sudirman.

Belum lagi cara-cara instan menaklukkan kemacetan dengan memotong lewat jalur pejalan kaki, menerobos halaman kantor atau rumah orang, hingga mengokupasi sebagian jalur di ruas berlawanan karena jalur reguler sesak antrean kendaraan. Keadaan itu terjadi setiap pagi dan sore di Jalan Ciledug, Jakarta Selatan , dan Joglo Raya, Jakarta Barat.

Mudah menemukan pengendara sepeda motor membahayakan pengguna jalan lain. Mereka nyaris, bahkan benar-benar menabrak pejalan kaki, menyenggol, menggores badan kendaraan lain atau orang yang turun dari angkutan umum adalah hal biasa setiap hari.

”Kopaja di depan saya tiba-tiba mengerem di tengah jalan, penumpangnya, seorang ibu, turun begitu saja. Sudah mengerem habis, tetap saja saya menabrak ibu itu. Mau menghindar dengan membanting ke kanan atau kiri, ada kendaraan lain. Untungnya ibu itu cuma lecet-lecet sedikit,” ucap Jarot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com