Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busana Desainer Siap Pakai, Siap Jual

Kompas.com - 31/05/2011, 07:56 WIB

Hal lain yang bisa menjadi peluang, yang sama-sama dikatakan Musa dan Seba, adalah momen-momen tertentu yang membuat masyarakat selalu mencari busana baru. ”Di luar negeri ada musim semi/panas dan gugur/dingin yang menjadi patokan koleksi baru. Di Indonesia hal itu tidak berlaku karena kita memiliki ciri khas tersendiri. Orang-orang di sini akan mencari pakaian baru saat menjelang hari besar, seperti Lebaran, Natal, atau Imlek. Inilah yang bisa menjadi peluang untuk perancang,” tutur Seba.

Mengingat besarnya peran lini siap pakai inilah, Musa yang juga menjadi panitia JFFF menekankan perancang lain untuk memproduksi busana siap pakai.

”Siap pakai menjadi fokus JFFF tahun ini. Kami meminta perancang yang menjadi peserta untuk bisa membuat busana siap pakai. Kami memang belum mensyaratkan dari sisi produksi, tetapi baru dari faktor garis rancangan karena saya menyadari untuk berbisnis di jalur siap pakai memang tidak mudah,” kata Musa.

Selain harus mampu membaca selera pasar untuk menentukan desain, Musa yang sudah 20 tahun berkarya di dunia mode mengatakan, hal lain yang harus dikuasai desainer untuk berbisnis busana siap pakai adalah memiliki manajemen yang kuat untuk mengelola sisi bisnis.

Peragaan busana yang menjadi bagian dari JFFF ditutup hari Rabu malam melalui acara yang memperlihatkan rancangan Adrian Gan. Perancang yang lebih banyak menerima pesanan pribadi ini mengolah warna-warni bahan tenun dari Nusa Tenggara Timur menjadi gaun-gaun yang cantik dan indah.

Di samping peragaan busana Adrian, acara penutupan juga diwarnai pemberian penghargaan Fashion Icon kepada tiga tokoh yang dinilai berjasa di bidang masing-masing. Ketiga tokoh tersebut adalah Ramli yang dinilai berjasa dalam memopulerkan bordir dan sulam, Biyan Wanaatmadja sebagai perancang yang sukses dalam menjalankan bisnis busana siap pakai, dan Prajudi (alm) sebagai ikon perintis busana siap pakai di Indonesia.

(Yulia Sapthiani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com