Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heran, Mudik Kok Tak Pernah Beres...

Kompas.com - 24/08/2011, 15:29 WIB

oleh Rini Kustiasih

Jatmiko (47) sudah lebih dari 15 tahun bekerja di Jakarta. Selama itulah bapak tiga anak ini mudik Lebaran ke kampung halaman di Jombang, Jawa Timur. Ia pun merasakan betul, betapa dari tahun ke tahun urusan mudik memang tak pernah beres.

"Selalu susah kalau mudik Lebaran, terutama untuk mencari tiket pulang. Selalu saja harus pontang-panting," katanya yang ditemui di tempat tunggu, Stasiun Jatinegara, Jakarta, Rabu (24/8/2011).

Seperti tahun ini, Jatmiko dibuat sebal karena kehabisan tiket KA Eksekutif Bangunkarta. Padahal, ia sudah mengantre tiket sejak tiga minggu sebelum Lebaran. Ia pun terpaksa membeli tiket KA Bisnis Senja Kediri. Untuk mendapatkan tiket Senja Kediri, Jatmiko harus dua kali bolak-balik ke Stasiun Jatinegara.

Pada kesempatan pertama, petugas loket mengatakan tiket sudah habis. "Padahal di papan pengumuman disebutkan ada sisa 16 kursi. Kenyataannya, tiket sudah habis pada antrean urutan kedua. Ini kan aneh," ungkapnya.

Pekerja di bagian perlengkapan sebuah SMP di Kampung Melayu ini pun harus mengantre lagi esok harinya. Ia datang pukul 06.00 sebelum mulai bekerja. "Saya heran. Persoalan mudik ini kan sudah terjadi dari tahun ke tahun. Tetapi kenapa warga tidak merasakan ada perbaikan dalam pelayanan. Kalau pun ada ya cuma ini," kata Jatmiko sambil menunjuk tempat tunggu Stasiun Jatinegara yang memang tahun ini diperluas.

Para pemudik dibangunkan ruang tunggu sementara berupa tenda di sebelah barat stasiun. Namun, bagi Jatmiko itu tak banyak memudahkan urusan mudiknya. Informasi dan sosialisasi yang tidak jelas soal pembelian tiket membuatnya meradang.

Jaminan pemerintah bahwa calo tiket akan dihilangkan, nyatanya tinggal janji. Sistem online dan pembukaan loket sejak jauh-jauh hari sebelum Lebaran nyatanya belum berhasil memberantas calo.

Di Stasiun Jatinegara, Santi Putri (25) dan Lisa Maharani (23) menjadi korbannya. Dua pemudi yang akan mudik ke Madiun, Jawa Timur, itu terpaksa membeli tiket dari calo. Alasannya, loket kehabisan tiket sejak 18 Juli. Ajaib!

"Tiket yang dijual hari itu untuk keberangkatan tanggal 25 dan 26 Agustus. Petugas loket mengatakan tiket sudah habis," kata Santi. Santi yang bekerja di sebuah provider telepon seluler itu pun kembali esok harinya. Tiket gagal lagi diperoleh.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com