JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah titik terendam banjir karena hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta, pada Sabtu (25/5/2024) pagi.
Tetapi selain karena hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan bahwa banjir juga disebabkan oleh meluapnya aliran kali Ciliwung yang melintasi permukiman warga.
"BPBD mencatat genangan yang terjadi mengalami kenaikan dari 31 RT menjadi 38 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ungkap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji saat dikonfirmasi, Sabtu.
BPBD bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat sudah mengerahkan petugas untuk menangani banjir tersebut.
"Kami melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Isnawa.
Banjir di Rawajati Jaksel
Salah satu titik yang terdampak banjir adalah permukiman warga di RW 07 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca juga: Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel
Menurut ketua RW 07, Susilo, banjir di Rawajati terjadi sejak pukul 03.30 WIB. Ada enam RT di wilayahnya yang terendam air.
"Banjir terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Kalau di RW 07, ada enam RT yang kena banjir. Itu ada 231 KK dan 718 jiwa," kata Susilo.
Banjir di Rawajati diduga disebabkan luapan Kali Ciliwung akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat malam dan belum dibukanya pintu air Manggarai Jakarta Selatan.
"Dugaan akibat luapan Sungai Ciliwung. Selain itu juga kiriman dari pintu air Depok dan Kantulampa. Kebetulan di dua pintu air itu air sedang tinggi, siaga dua. Kalau cuma hujan saja, aman," ucap Susilo.
Banjir di Kebon Pala Jatinegara Jaktim
Titik selanjutnya yang juga terendam banjir adalah Permukiman di Kebon Pala, RT 13/RW 04 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Banjir dimulai dari jam 05.00 WIB, langsung dua meter ketinggiannya," terang Ketua RT 13 Sanusi.
Baca juga: 39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung
Permukiman itu dilanda gerimis sejak sekitar pukul 00.00 WIB sampai banjir tiba. Namun, Sanusi menerangkan bahwa banjir di permukimannya bukan disebabkan oleh hujan.