Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Kompas.com - 26/05/2024, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah titik terendam banjir karena hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta, pada Sabtu (25/5/2024) pagi.

Tetapi selain karena hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan bahwa banjir juga disebabkan oleh meluapnya aliran kali Ciliwung yang melintasi permukiman warga.

"BPBD mencatat genangan yang terjadi mengalami kenaikan dari 31 RT menjadi 38 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ungkap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji saat dikonfirmasi, Sabtu.

BPBD bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat sudah mengerahkan petugas untuk menangani banjir tersebut.

"Kami melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata Isnawa.

Banjir di Rawajati Jaksel

Salah satu titik yang terdampak banjir adalah permukiman warga di RW 07 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.

Baca juga: Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Menurut ketua RW 07, Susilo, banjir di Rawajati terjadi sejak pukul 03.30 WIB. Ada enam RT di wilayahnya yang terendam air.

"Banjir terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Kalau di RW 07, ada enam RT yang kena banjir. Itu ada 231 KK dan 718 jiwa," kata Susilo.

Banjir di Rawajati diduga disebabkan luapan Kali Ciliwung akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat malam dan belum dibukanya pintu air Manggarai Jakarta Selatan.

"Dugaan akibat luapan Sungai Ciliwung. Selain itu juga kiriman dari pintu air Depok dan Kantulampa. Kebetulan di dua pintu air itu air sedang tinggi, siaga dua. Kalau cuma hujan saja, aman," ucap Susilo.

Banjir di Kebon Pala Jatinegara Jaktim

Titik selanjutnya yang juga terendam banjir adalah Permukiman di Kebon Pala, RT 13/RW 04 Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Banjir dimulai dari jam 05.00 WIB, langsung dua meter ketinggiannya," terang Ketua RT 13 Sanusi.

Baca juga: 39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Permukiman itu dilanda gerimis sejak sekitar pukul 00.00 WIB sampai banjir tiba. Namun, Sanusi menerangkan bahwa banjir di permukimannya bukan disebabkan oleh hujan.

Banjir lebih disebabkan oleh air kiriman dari Bogor yang membuat Kali Ciliwung di belakang permukiman itu meluap.

Ketinggian air mencapai dua meter hanya berada di dataran yang lebih tinggi.

Sementara dataran yang lebih rendah, terutama yang berada di bantaran kali, mencapai kisaran 2,5 hingga 3 meter.

"Sebagian sudah ada yang mengungsi, rata-rata lansia (lanjut usia) dan yang punya anak kecil," tutur dia.

Baca juga: Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Sampai pada Sabtu sore, sebanyak 55 RT di dua wilayah DKI Jakarta masih terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung.

"BPBD mencatat genangan yang terjadi mengalami penurunan dari 51 RT menjadi 39 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.

BPBD mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," papar Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Warga Terpukau Kemeriahan Puncak HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Setelah PKS-PKB, Anies Optimistis Ada Partai Lain yang Bakal Usung Dirinya di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Polisi Sebut Pelaku Pembakaran Rumah di Jakbar Tak Gunakan Bensin, Hanya Korek Api

Megapolitan
Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Kesal Ditinggal Istri, AS Nekat Bakar Pakaian Hingga Menyebabkan Kebakaran di Jakbar

Megapolitan
PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

PKS Usung Anies pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Pilihan yang Realistis

Megapolitan
Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Polisi Sempat Kesulitan Tangkap Pembakar Rumah di Jalan Semeru, Pelaku Kerap Berpindah

Megapolitan
Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com