Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chalimi dan Pintu Perlintasan KA

Kompas.com - 27/08/2011, 16:00 WIB

Kantuk

Di sela-sela jam jaganya malam itu, Chalimi bercerita suka dukanya menjadi petugas penjaga pintu perlintasan KA yang telah dijalani selama 16 tahun. Separo dari masa kerja itu dihabiskan dalam sepi saat mendapat giliran tugas malam.

Paling berat kalau pukul 3.00-4.00 dini hari. Ia harus kuat melawan kantuk karena lalu lintas kendaraan sudah sepi. Chalimi biasa menghabiskan tiga gelas kopi dan dua bungkus rokok kretek saat jaga malam.

Jika kantuk sudah menyerang, ia biasanya mencuci muka dan mencari teman mengobrol. Entah satpam stasiun, petugas operator sinyal, atau tukang ojek yang masih tersisa di sekitar posnya menjadi sasaran.

"Kalau enggak ada orang, saya cari kesibukan sendiri. Biasanya bersih-bersih halaman sekitar pos," kata Chalimi.

Maklum, tidak ada televisi atau radio yang bisa menjadi sarana hiburan di pos itu. Pernah kepala stasiun setempat menawarkan untuk memasang televisi, namun Chalimi menolak dengan alasan agar ia bisa tetap konsentrasi saat bertugas.

Mungkin karena disiplin macam itulah, Chalimi mengatakan selama ia bertugas tak pernah ada kecelakaan di perlintasan Cakung. " Insya Allah seterusnya akan aman seperti itu," tambahnya.

Menjaga konsentrasi dan kelopak mata tetap terbuka, menjadi krusial bagi orang dengan pekerjaan seperti Chalimi. Meleng sedikit, bahaya mengintai dan nyawa banyak orang terancam.

Jangankan tertidur, mau keluar agak jauh dari pos saja harus banyak perhitungan. Jika mendadak ada panggilan alam untuk buang air besar, misalnya, ia harus lebih dulu mencari teman petugas yang bisa menggantikan , meskipun sebenarnya toilet berdampingan dengan pos.

Andai kebetulan ia lalai dan terjadi hal fatal pada keselamatan KA atau pengendara, ancaman pidana lima tahun dan sanksi pemecatan membayangi. Tugas dan tanggungjawab yang sesungguhnya timpang jika dibandingkan dengan gaji Rp 3,5 juta yang diterima Chalimi setiap bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com