Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosaan Tidak karena Rok Mini

Kompas.com - 17/09/2011, 16:23 WIB

"Pernyataan yang tidak sensitif ini bisa saja dikutip atau bahkan dibenarkan. Padahal yang terpenting adalah bagaimana pejabat publik dan pemerintah membenahi masalah yang sebenarnya. Membenahi masalah transportasi dan memastikan jaminan keamanan kepada pengguna sarana transportasi publik, baik perempuan mau pun laki-laki," tutur Neng Dara, menambahkan masalah jaminan keamanan dan perlindungan di sarana transportasi tak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Di sisi lain, perempuan yang kerap menjadi korban pelecehan di kendaraan umum, dan pemerkosaan juga perlu mengubah cara pandangnya. Perempuan korban jangan hanya menerima dan tak perlu takut untuk melaporkan dan memproses secara hukum kekerasan seksual dan ketidakadilan yang dialaminya.

"Celakanya, perempuan cenderung tak mempersoalkan jika mengalami kekerasan seksual, dan menerimanya sebagai kelumrahan. Sementara di negara maju, mereka yang sudah memiliki kesadaran hukum tinggi, tak sungkan membawa persoalan ke jalur hukum. Mindset perempuan dan laki-laki perlu diubah," tutur Neng Dara.

Data Komnas Perempuan pada 2010 menyebutkan, kasus kekerasan seksual terhadap perempuan, dalam bentuk pelecehan seksual dan pemerkosaan di tempat umum lebih tinggi dibandingkan kasus KDRT.

Adalah tugas negara dan pejabat pusat juga daerah untuk memberikan perlindungan di tempat umum, termasuk sarana transportasi. Selain juga mengubah cara pandang yang menempatkan perempuan sebagai obyek. Bukan justru sibuk mengatur cara perempuan berpakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com