Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tidak Serius Benahi Busway

Kompas.com - 25/10/2011, 05:24 WIB

Ada tiga bagian dalam kertas tiket. Satu bagian disebut bonggol, satu bagian lain disobek petugas saat calon penumpang masuk halte, dan satu bagian lagi dibawa penumpang. ”Bawa saja sobekan tiket Anda ke kantor kami, saya bisa cek tiket itu beli di halte mana dan kapan,” ujarnya.

Jumlah uang hasil penjualan tiket, lanjut Akbar, akan diambil oleh petugas Bank DKI langsung di setiap halte saat jam operasional busway berakhir. Baru esok harinya, setelah menghitung lembar tiket bonggol, pihak BLU Transjakarta akan mengonfirmasi jumlah uang yang masuk ke rekening BLU Transjakarta di Bank DKI.

”Di setiap halte ada 3-4 pengawas, selain kasir. Masih ada juga supervisor, yang mengawasi petugas pengawas. Halte juga dilengkapi dengan kamera CCTV,” lanjut Akbar.

Mengakui lambat

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengakui, pelayanan BRT transjakarta, terutama di Koridor I, II, dan III, agak menurun. Usia bus di Koridor I sudah tujuh tahun, sedangkan Koridor II dan Koridor III sudah enam tahun.

”Saya akui, ada keterlambatan. Seharusnya penggantiannya sudah mulai dilakukan tahun 2009,” kata Pristono, yang mulai menjabat Kepala Dinas Perhubungan DKI tahun 2010.

”Persoalan BRT transjakarta itu ada tiga, yakni jalur yang tidak steril, bus sudah tua, dan pasokan bahan bakar gas. Namun, ketiganya sudah diketahui solusinya. Saya harap masyarakat bersabar karena semuanya butuh proses. Nanti kita lihat bersama tahun 2012 wajah BRT transjakarta akan berubah,” kata Pristono.

Terkait masalah tiket, April 2012, BRT transjakarta akan mulai memakai e-ticket. Dengan demikian, itu akan mengurangi risiko salah hitung, korupsi, dan keamanan. Solusi lain yang sedang disiapkan Pemprov DKI Jakarta adalah peninggian separator hingga 50 sentimeter.

Untuk armada yang sudah tua, Dinas Perhubungan DKI sudah menyiapkan 44 bus gandeng yang akan dioperasikan Desember ini. Selain itu, juga tengah disiapkan sebanyak 126 bus sepanjang 2012.

Adapun untuk pasokan gas, Pertamina berkomitmen membangun beberapa stasiun pengisian bahan bakar gas kecil di beberapa tempat. Dengan demikian, hal tersebut akan mengurangi waktu pengisian bahan bakar. (NEL/ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com