Wisata Kota Berbasis Rel Diperkenalkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan berbeda terlihat di Stadiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2011). Ratusan pelajar, mahasiswa, serta komunitas masyarakat yang mengenakan pakaian unik tampak memadati stasiun tersebut.

Tak hanya itu, belasan pemain kesenian khas Betawi, tanjidor juga menyemarakkan suasana tersebut. Ya, mereka merupakan penumpang Kereta Api (KA) Wisata Kota yang disimulasikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI yang diperkanalkan dalam Festival Kereta Api 2011.

Dengan menumpang delapan rangkaian gerbong KA Wisata yang berkapasitas 550 penumpang, mereka berangkat dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Tanjung Priok. Dalam perjalanan, para penumpang juga mendapatkan informasi dan sejarah sejumlah stasiun yang dilewatinya.

Selama perjalanan, musik tanjidor juga memberi suasana berbeda dan menjadi pengalaman baru yang dirasakan penumpang.

Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata, Sukesti Martono mengatakan, Festival Kereta Api 2011 menggambarkan simulasi wisata kota berbasis rel di Ibu Kota. Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa dinikmati para wisatawan baik lokal maupun mancanegara tanpa harus terkena macet. "Ini merupakan perjalanan wisata alternatif yang bisa dinikmati," ujar Sukesti, Minggu (20/11/2011).

Kegiatan ini juga diharapkan meningkatkan industri kreatif seperti penjualan souvenir dan pertunjukan seni budaya. "Ini harus didukung sehingga bisa menjadi wisata berbasis rel. Ditambah lagi Desember nanti, PT KAI akan meluncurkan loopline," katanya.

Ke depan, Sukesti juga berharap, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, PT KAI dan biro perjalanan untuk mengkaji ulang simulasi ini agar segera bisa diwujudkan.

Kepala Disparbud DKI, Arie Budhiman menambahkan, secara keseluruhan wisata kota dengan KA, bisa menjadi inspirasi bagi biro perjalanan wisata untuk memberikan alternatif baru perjalanan wisata di Jakarta.

Terbukti, kegiatan ini mendapat sambutan positif dari PT KAI dan puluhan biro perjalanan serta 20 pengelola hotel di Jakarta. "Para pelaku bisnis pariwisata bisa melihat secara konkrit kegiatan ini sehingga diharapkan wisata kota ini dapat dilaksanakan secara rutin," kata Arie Budiman.