Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prijanto Harus Beberkan Alasan Mundur

Kompas.com - 28/12/2011, 03:44 WIB

Soal berbagi peran antara gubernur dan wakil gubernur, Tigor mengatakan, seharusnya Prijanto jeli melihat peluang dan mengambil inisiatif sehingga bisa tetap aktif dan turut andil membenahi Jakarta.

”Soal Kampung Pulo yang katanya berkaitan dengan salah satu unsur angkatan bersenjata kita, mengapa Pak Pri tidak maju sebagai mediator? Latar belakang sebagai militer jelas pasti membantu,” kata Tigor.

Prijanto pun bisa menengahi bahkan menelurkan pemecahan untuk kasus penerobosan jalur khusus bus transjakarta oleh oknum militer yang sempat menjadi pembicaraan publik beberapa bulan silam.

Oportunistis

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, mengatakan tidak terkejut dengan kasus pecah kongsi ini. ”Lho, emangnya mereka masih mikirin warganya? Di mana-mana sekarang begitu. Trennya para kepala daerah dan wakilnya begitu,” ujarnya.

Belum habis masa tugasnya, mereka pecah kongsi dan berlomba mengumpulkan dana untuk pilkada berikutnya. Kian hari, usia pecah kongsi semakin pendek.

Semakin pendeknya usia pecah kongsi ini, menurut Siti, menunjukkan semakin hari para kepala daerah dan wakilnya semakin pragmatis dan oportunistis. Mereka cenderung menjadi pedagang yang melakukan kesepakatan-kesepakatan transaksional dengan partai partai politik.

Ia menduga, kasus pecah kongsi antara Fauzi dan Prijanto menandai langkah Partai Demokrat ”mengamankan” Pilkada DKI Jakarta 2012.

”Dulu kan Fauzi menjadi Gubernur DKI karena diusung PDI-P. Sekarang dia menjadi salah satu anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Lalu saya dengar, saat ini Partai Demokrat punya tiga calon untuk maju pada Pilkada DKI 2012, yaitu Fauzi, Mayjen (Purn) Hendarji, dan Mayjen (Purn) DJ Nachrowi. Tidak berapa lama terjadi pecah kongsi,” papar Siti.

Rangkaian peristiwa ini, menurut Siti, mengisyaratkan langkah Partai Demokrat mengamankan Jakarta menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2012.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com