Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

169 Pohon Tumbang dan Sempal di Jakarta

Kompas.com - 06/01/2012, 12:47 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras disertai puting beliung yang melanda Ibu Kota, Kamis (5/1/2012) sore kemarin, mengakibatkan sekitar 87 pohon tumbang dan 82 pohon lainnya sempal atau patah dahannya. Jumlah pohon tumbang paling banyak ditemukan di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Catharina Suryowati mengatakan, dari sekitar 70.000 pohon di Jakarta, sebanyak 21.000 pohon sudah tua. Meski demikian, ia menjelaskan, semua pohon tua tersebut belum tentu rawan tumbang.

"Pohon yang sehat juga bisa tumbang. Jadi, jangan diperkirakan hanya dari pohon yang tua saja," kata Catharina, di Jakarta, Jumat (6/1/2012).

Berdasarkan hasil penelitian Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, pada pertengahan 2011, dari 70.000 pohon di Jakarta, ada sekitar 2.100 pohon rawan tumbang atau sekitar 3 persen yang rawan tumbang. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan ekstra untuk pohon-pohon ini.

"Jumlah tersebut sudah tahun lalu dan sudah ditangani. Untuk tahun ini, belum ada data pasti," jelas Catharina.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan penelitian terhadap pohon rawan tumbang setiap bulannya. Selain itu, kata Catharina, Dinas juga selalu melakukan pemangkasan rutin pada pohon-pohon yang sudah rimbun agar tidak mengganggu pengguna jalan. Untuk jenis pohon, di Jakarta paling banyak terdapat jenis angsana yang mulai ditanam sekitar tahun 1970-an. Namun, sejak tahun 1980-an, angsana sudah tidak ditanam lagi karena sifatnya rawan.

Karena itu, dari 70.000 pohon di Jakarta, sekitar 54 persen merupakan jenis angsana dan mencapai usia 20-30 tahun. Sementara untuk pohon jenis lain, seperti mahoni, tanjung, dan glodokan, usianya bisa sampai 100 tahun. Di Jakarta sendiri, usia jenis pohon mahoni, tanjung, dan glodokan sekitar 60-80 tahun. Pohon jenis mahoni, tanjung, dan glodokan ini juga rawan roboh apabila akarnya "sakit" akibat sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com