Serang, Kompas
Pelaksana operasional Bendungan Pamarayan, Nendi Zulpandi, mengatakan, Kamis (19/1), debit Sungai Ciujung terpantau stabil pada angka 114 meter kubik per detik.
Kondisi ini jauh berbeda dengan saat banjir besar Sungai Ciujung pada Sabtu dan Minggu lalu. Saat itu, debit Bendungan Pamarayan terpantau mencapai 2.600 meter kubik per detik.
Menurut penuturan Nendi, debit di bawah 750 meter kubik per detik masuk kategori normal. Sebagai perbandingan, daya tampung Bendung Pamarayan 2.000 meter kubik per detik.
”Petugas di pos duga air bagian hulu Ciujung terus menginformasikan perkembangan debit. Berdasarkan informasi itulah, kami menyiapkan pembukaan pintu-pintu air apabila debit sungai meninggi,” kata Nendi.
Debit Sungai Ciujung yang melalui Bendungan Pamarayan sangat dipengaruhi tingginya curah hujan kawasan hulu di Lebak, seperti Bojongmanik dan Cileles. Selain itu, petugas juga memantau ketinggian muka air di Sungai Ciberang, Cilaki, dan Ciseumeut yang juga masuk ke Sungai Ciujung sebelum bermuara di Sungai Ciberang.
Pengamat Stasiun Meteorologi Serang, Riyadi, menyatakan, cuaca pada Jumat ini di Serang dan sekitarnya (dalam radius 150 kilometer) diprediksi berawan dengan potensi hujan ringan pada malam hari. Adapun besok, hujan ringan berpeluang terjadi dari pagi hingga malam.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banten Hudaya menuturkan, 32 sekolah terendam banjir akhir pekan lalu. Sekolah yang terendam itu tersebar di Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang.
Sekolah yang terendam banjir di Kabupaten Lebak antara lain SMP 5 Panggarangan, SMP 6 Cihara, SMP 1 Rangkasbitung, dan SMP 2 Sobang.
Di Kabupaten Serang, sekolah yang terendam banjir di antaranya SD Katulisan 1 dan 2, SD Undar-Andir 1 dan 2, serta SD Songong 1 dan 2.