Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan dan Teror di Angkot

Kompas.com - 26/01/2012, 23:16 WIB

Sigap dan tegas

Masruchah mendesak pemerintah segera bertindak menciptakan rasa aman bagi kaum perempuan.  Dia berkata, "Saya kira pemerintah harus sigap dan tegas terhadap kasus-kasus pelecehan seksual di wilayah publik maupun privat."

Dia ingin Presiden turun tangan mengatasi hal ini lewat kementerian-kementerian terkait.

"Rasa aman adalah salah satu hak asasi yang diakui dan dijamin konstitusi," ujar Masruchah.

Berkaitan dengan kenyamanan di angkutan publik, Masruchah menilai Kementerian Perhubungan memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin hak asasi manusia itu.

Pemerintah sendiri terus berupaya mencegah kejahatan ini terulang, di antaranya dengan kewajiban mengenakan seragam untuk para sopir angkot. Namun, sepertinya hal itu belum cukup. Terobosan-terobosan lain perlu diterapkan. Acuannya, kenyamanan dan keamanan pengguna angkot, utamanya para perempuan.

Dalam soal terobosan, Nur Azizah, si murid SMK, punya ide unik, yaitu angkot khusus perempuan.

"Kalau sopirnya juga perempuan, pasti angkotnya banyak diminati kaum perempuan juga deh," ujarnya.

Mungkin tak sesederhana itu solusinya, tetapi inti pesan dan suara yang mesti ditangkap dari para perempuan ini adalah mereka resah, khawatir, dan takut. Ini tak bisa dibiarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com