Sementara itu, terkait dengan kasus JM (18), seorang mahasiswa calon bidan, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Untung S Rajab mengatakan, kemungkinan dia bukan korban pemerkosaan.
”Anggota saya sudah mengamankan seorang laki-laki yang diduga bersamanya saat itu. Dari pengakuan dia, keduanya malam itu sudah melakukan persetubuhan empat kali karena mau sama mau. Itu keterangan dia, tetapi belum dikonfirmasikan kepada JM,” kata Untung.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Gatot Edy Pramono mengungkapkan, laki-laki tersebut adalah S alias I, seorang mahasiswa yang ditangkap di sebuah pemberhentian bus di Solo, Jawa Tengah, Kamis malam.
Kepala Subdirektorat Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Helmy Santika menambahkan, menurut pengakuan S, Minggu (22/1) siang, dia mendapat pesan singkat dari JM yang meminta S tidak menghubungi dirinya lagi melalui telepon dan jika ada yang bertanya-tanya, jangan mengaku pada malam Minggu mereka bertemu kalau mau selamat.
Sebab, tantenya melaporkannya kepada polisi. ”Kami masih selidiki kebenaran pengakuan ini,” tuturnya.
Sopir angkot unjuk rasa
Sementara itu, sopir angkutan umum, khususnya Mikrolet C-01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama, berunjuk rasa di Ciledug, Kota Tangerang, dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Para sopir itu memprotes gencarnya pemberitaan tentang pemerkosaan di angkot. Padahal, sebagian kasus dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak di dalam angkot.
”Tolong, pemberitaannya yang benar. Kami jadi kehilangan