Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alex Noerdin: Kalau Terpilih DKI 1, Saya Pulang Jakarta

Kompas.com - 14/02/2012, 20:37 WIB
Bastian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gubernur Sumatera Selatan Ir.H.Alex Noerdin SH disebut-sebut sebagai calon DKI 1 periode 2012-2017. Namun, hari ini (14/2/2012), mantan Bupati Musi Banyuasin ini memberi pernyataan kepada sejumlah wartawan di salah satu hotel berbintang di Jakarta. "Saya bukan mencalonkan diri, tapi diminta. Siapa yang meminta, belum bisa disampaikan sekarang. Nantilah, minggu depan," janji Alex.

Ia melanjutkan, ketika dirinya resmi maju harus memenuhi 4 syarat. Pertama, harus izin presiden. Kedua, yakin bisa berbuat lebih baik dari "incumben". Ketiga, mampu menyelesaikan masalah utama di Jakarta, yaitu kemacetan, transportasi, banjir dan sosial. Terakhir, pengganti di Sumsel harus amanah dengan jabatannya dan bisa lebih baik darinya, minimal sama. Karena dasar-dasarnya sudah diletakkan dan tinggal diteruskan saja.

"Apakah keempat syarat itu sudah dipenuhinya?" tanya wartawan. Yang pertama, katanya, presiden sudah memberi izin."Kalau memang yakin menang, saya izinkan," sebut Alex menirukan ucapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepadanya saat berada di Palembang, akhir Januari lalu.

Mengenai syarat kedua, dirinya yakin bisa berbuat lebih baik. "Kalau tidak yakin, untuk apa maju?"

Sedang yang ketiga, katanya malah sudah keluar slogannya "Jakarta bebas banjir, bebas macet dalam waktu tiga tahun. Kalau tidak, mundur."

Terakhir, "Nah, satu ini agak susah, dibungkus dulu," ujar ayah tiga putra (Dodi Reza Alex, Lic, MBA, Deni Akendra Alex (alm) dan Luri Elza Alex SH, LLM) dari hasil perkawinannya dengan Hj. Sri Eliza.

Kepada Kompas.com ia menyebutkan bahwa dirinya sudah menguasai sedikit permasalahan di DKI. Makanya, berani menetapkan waktu tiga tahun untuk membenahi masalah kemacetan dan banjir. Meski, ia tak mau membeberkan seperti apa strategi yang sudah dipersiapkannya.

Ia mengambil contoh Bangkok, Thailand yang sempat menjadi kota termacet di dunia 10 tahun lalu. "Kini, lalu lintasnya sudah lancar karena ada kebijakan keras yang diambil," sebutnya. Makanya, waktu tiga tahun untuk mengatasi masalah macet di Jakarta, menurut kelahiran 9 September 1950, ini sudah diperhitungkan dan bisa. Tentu dengan kerja keras.

Tapi, ada suara yang menyebutkan dirinya tak banyak tahu soal Jakarta, ditepisnya. Justru dirinya pernah sekolah di Jakarta bahkan dua gelar S1 diraih di Trisakti (1980) dan Atmajaya (1981). Malah kedua orang tuanya dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. "Jadi, kalau saya maju dan terpilih, artinya kembali ke Jakarta. Seperti lagu itu," komentarnya dengan senyum.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com