Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada DKI Diprediksi Dua Putaran

Kompas.com - 22/03/2012, 13:29 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 kali ini berbeda dengan Pilkada yang digelar lima tahun lalu. Selain munculnya calon independen, partai politik kali ini pun memilih untuk mengusung jagoannya masing-masing sehingga keseluruhan terdapat enam pasang bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan dengan peta politik yang ada saat ini sulit untuk memenangkan Pilkada 2012 hanya dengan satu putaran saja. Mengingat peraturan untuk memenangkan Pilkada di Jakarta berbeda dengan daerah lain.

"Di Jakarta ini kalau mau menang satu putaran, perolehan suaranya mesti 50 persen lebih. Jadi tidak mudah dengan banyaknya calon," kata Burhan kepada Kompas.com, saat dihubungi, Kamis (22/3/2012).

Untuk itu, ia juga berharap agar calon independen ini dapat lolos semua pada tahap verifikasi dukungan akhir. Karena keberadaan calon independen ini cukup diminati oleh masyarakat Jakarta yang sudah bosan dengan calon yang berasal dari partai politik.

"Calon independen lolos semua, itu akan jadi sinyal yang lebih positif lagi. Masyarakat akan punya banyak pilihan," jelas Burhan.

Setelah pendaftaran bakal calon (balon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta ditutup pada 19 Maret lalu, terkumpul dua pasang balon dari independen yaitu Faisal Basri-Biem Benyamin dan Hendardji Supandji-Ahmad Riza Patria.

Kemudian balon dari partai politik, terdapat empat pasang yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dari Partai Demokrat yang berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Matahari Bangsa (PMB) dan Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI).

Selanjutnya pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkoalisi dengan Gerindra. Lalu pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dari Golkar dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama 23 partai non parlemen. Terakhir, pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini yang diusung hanya oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com