Warga Curiga Mereka Jaringan Teroris

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Perumahan Griya Pipit, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Tangerang Selatan, curiga dengan perilaku sebuah keluarga yang tinggal di perkampungan di belakang perumahan mereka. Mereka lalu melaporkan keluarga itu ke polisi.

"Mereka sangat tertutup, tidak mau bergaul dengan warga. Waktu kita minta identitas pun mereka tidak mau kasih. Alasannya belum punya KTP lah, tinggal sementera lah. Kita curiga mereka teroris. Lalu kita sepakat laporkan mereka ke polisi," kata Yayan, seorang warga Perumahan Griya Pipit yang dihubungi Kompas.com, Jumat.

Ia menuturkan, keluarga itu tinggal di sebuah rumah kontrakan di perkampungan belakang perumahan mereka sejak enam bulan lalu. Sehari-hari, keluarga itu membuka gerai pulsa. "Yang lelaki sopan banget, tinggi putih. Saya pernah beli pulsa ke dia. Anaknya dua masih kecil-kecil,"cerita Yayan.

Rumah kontrakan itu, lanjut dia, kerap didatangi sejumlah orang. "Seperti acara kumpul-kumpul. Tapi waktu kita tanya mereka seperti enggak mau terus terang. Itulah yang bikin kita tambah curiga," katanya.

Dinihari tadi, polisi menggerebek rumah kontrakan itu. Dua orang tewas. Polisi juga mendatangkan mobil gegana ke lokasi.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto memastikan, komplotan yang disergap itu antara lain yang membacok dua orang polisi di Bekasi, yang memergoki mereka saat akan merampok.