Jokowi: Kami Tak Mungkin Pasang Baliho

JAKARTA, KOMPAS.com- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan pasangannya Basuki Tajahaja Purnama (Ahok) menyatakan tidak akan berkampanye dengan cara memasang spanduk dan baliho besar-besar di sembarang tempat di Jakarta.

Selain keterbatasan dana kampanye, mereka juga menilai kampanye dengan memasang spanduk dan baliho di sembarang tempat juga merusak suasana, membuat Jakarta tidak indah dan terkesan tidak rapi.

"Kami memilih turun langsung menemui warga di kampung-kampung dan mungkin membagikan kertas selebaran kecil-kecil saja," kata Jokowi saat berkunjung ke Redaksi Kompas, Jumat (30/3/2012).

Bertemu langsung dengan warga akan memberikan pemahaman apa yang sebenarnya paling dibutuhkan mereka, sehingga program pembangunan bisa disesuaikan.

Mengenai dana kampanye, Jokowi menyatakan tidak punya cukup dana. Karena itu mereka sangat terbuka pada bantuan dari perorangan partai dan perusahaan. "Tetapi semua harus sesuai aturan," kata Jokowi.

Mengenai isu bahwa Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subiyanto akan menanggung seluruh biaya kampanye Jokowi-Ahok, keduanya tetap berpedoman pada peraturan. Mereka tidak mau kalau sumbangan itu, dari siapa pun, nantinya malah akan menimbulkan persoalan.

Ahok juga mengoreksi istilah "dibandari" yang digunakan sejumlah media tentang dana kampanye dari Prabowo itu.

Seperti diberitakan, salah satu cara mengumpulkan dana yang akan dilakukan Jokowi-Ahok adalah dengan memproduksi dan menjual baju kotak-kotak yang sepertinya sudah menjadi identitas mereka.