Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Tak Ada Urgensi Sipil Pegang Senpi

Kompas.com - 07/05/2012, 13:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung mendesak kepolisian segera menertibkan warga sipil yang memegang senjata api atau senpi. Menurut Pramono, tidak ada urgensi sipil memiliki senpi.

"Kepemilikan senjata api itu hanya akan membuat seseorang merasa lebih emosional dan gagah-gagahan. Itu menurut saya tidak menguntungkan termasuk bagi warga sipil lainnya. Polisi perlu segera menertibkan," kata Pramono di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/5/2012).

Pramono mengatakan, kasus penondongan senpi yang dilakukan Iswahyudi Anshar di restoran Cork Screw, Plaza Indonesia, adalah contoh pemilik senpi yang tak mampu mengendalikan emosi. Kepemilikan senpi itu, kata dia, jelas meresahkan masyarakat.

Menurut Pramono, anggota Dewan pun tak seharusnya memiliki senpi. Pasalnya, kata politisi PDI Perjuangan itu, anggota Dewan sudah mendapat perlindungan dari kepolisian ketika menjalankan tugas seperti mendatangi daerah konflik.

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Tohari menilai, permasalahan kepemilikan senpi selama ini yakni implementasi dari aturan pemberian izin memiliki senpi. Menurut dia, aturan yang ada sudah cukup ketat.

"Dalam praktiknya sedemikian mudahnya orang memiliki senjata api. Saya rasa aparat keamanan harus melakukan sweeping kepemilikan senjata itu dan mencocokkan kembali dengan peraturan. Saat ini disinyalir kepemilikan senjata api itu sudah tidak sesuai dengan peraturan," kata Hajriyanto.

Hajriyanto juga menilai anggota Dewan tak perlu sampai memiliki senpi. "Sejauh pengalaman hidup saya sebagai anggota DPR selama empat periode, tidak perlu sampai harus memiliki senjata api untuk melindungi diri. Kalau untuk pribadi, saya rasanya kok berlebihan alias lebay," kata politisi Partai Golkar itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com