Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran, Tak Ada Ketupat dan Opor untuk Lebaran

Kompas.com - 21/08/2012, 11:54 WIB

KOMPAS.com - Tak ada ketupat, opor, atau kue-kue di rumah Aptiyah (42). Warga RT 08 RW 07, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, itu merayakan Lebaran pada tahun ini dengan mi instan yang dimakan bersama-sama keluarganya.

”Mau masak di mana, rumahnya saja habis begini. Yang dimasak juga tidak ada,” ujar Aptiyah, Senin (20/8/2012).

Rumah Aptiyah habis dilalap api yang melanda permukiman padat itu pada 28 Juli lalu. Untuk sementara, Aptiyah berlindung di bawah terpal oranye yang dibentangkan di atas sisa-sisa dinding rumah.

”Suami saya mudik ke Rangkas, sambil cari-cari pinjaman buat bangun rumah lagi. Mudah-mudahan dapat,” katanya.

Sebagian warga Pekojan korban kebakaran pulang ke kampung halaman. Sebagian lagi memilih tidak mudik. Puing-puing rumah tampak kosong dan sunyi. Tulisan di sebuah tembok rumah ”Derita kami luka kami, 28 Juli 2012”, seolah mengatakan apa arti kesunyian di Pekojan itu.

Di beberapa rumah, warga terlihat berkumpul, bercakap- cakap. Beberapa pemuda dan bapak terlihat tengah membereskan puing dan membangun kembali rumah mereka.

”Boro-boro mau mudik, uang saja tidak ada. Akhirnya, ya, tinggal di sini saja,” kata Husein, warga RT 10.

Rumah Husein, asal Pandeglang, Banten, juga habis dilalap api. Rencana merayakan Lebaran di kampung halaman pun ikut sirna.

Sanah (43), warga RT 10, menuturkan bahwa di tengah musibah seperti itu, ketupat, opor, dan sajian Lebaran lainnya hampir tak terlintas di benak.

”Anak bungsu saya biasanya selalu meminta ketupat dan opor. Kemarin dia diam saja, mungkin tahu sedang susah,” tuturnya.

Namun, musibah yang dialami warga tak mengurangi tali silaturahim. Saling kunjung antartetangga dan saudara tetap dilakukan. Warga juga bahu- membahu membereskan puing dan menata kembali rumah mereka.

Tak jauh dari lokasi kebakaran tersebut, si jago merah kembali melanda wilayah Pekojan, Minggu malam. Setidaknya delapan lapak tempat berjualan makanan, pakaian, dan besi tua di Jalan Bandengan Utara III habis terbakar.

Kebakaran juga melanda kantor RW 12 Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Minggu siang. Kantor Koperasi Sejahtera Wanita Mandiri yang bersisian dengan kantor RW itu juga terbakar.

Di antara peziarah

Di TPU Karet Bivak, sebagian korban kebakaran di Kelurahan Karet Tengsin masih menempati nisan-nisan di kuburan itu, Senin. Di antara para peziarah di hari Lebaran, tenda yang menaungi para korban kebakaran ini masih terbentang. Napi dan Ibah, misalnya, terlihat santai di atas sebuah nisan. ”Ini makam suami tetangga kami,” ujar Napi yang tinggal di RT 04 RW 07.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com