Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Cermin Karut-marut DKI

Kompas.com - 24/08/2012, 02:39 WIB

Jakarta yang juga Ibu Kota negara semestinya bisa menjadi tolak ukur dan contoh bagi ibu kota daerah lain.

Untuk mengatasinya, menurut Yayat, sudah tak lagi efektif dengan hanya mengandalkan sosialisasi pengendalian kebakaran. Dibutuhkan contoh riil penataan lingkungan eks kebakaran sebagai model untuk penataan lingkungan padat.

”Contoh riil penataan eks kawasan kebakaran tersebut yang belum pernah ada,” ujar pengamat publik dari Universitas Trisakti ini.

Jika dipetakan, menurut Yayat, kebakaran di Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kepadatan penduduk yang tinggi, lemahnya pengawasan terhadap pertumbuhan permukiman baru, dan kurangnya pembinaan masyarakat dalam basis komunitas RT dan RW. Adapun pemicu kebakaran umumnya di sebabkan oleh hubungan pendek arus listrik.

Di dalam lingkungan permukiman padat, lanjut Yayat, dipastikan pengawasan terhadap penghuninya akan lebih sulit karena terlampau padat dan banyak. Sementara itu, kebutuhan listrik juga tak dapat dihindari.

Untuk itu, menurut Yayat, sudah waktunya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung terjun ke tengah permukiman eks kebakaran sehingga dapat diketahui keinginan warganya.

Setelah itu dilakukan, dibangun sistem penguatan komunitas yang tak hanya berfungsi untuk mengendalikan kebakaran di tingkat masyarakat, tetapi juga mengendalikan tumbuhnya permukiman baru.

”Revitalisasi permukiman seperti ini yang dibutuhkan untuk mengatasi kebakaran di Jakarta. Masyarakat turut dilibatkan. Kemudian ini dijadikan model untuk penataan permukiman padat lainnya,” tutur Yayat.

Sulit diselidiki

Analisis Kepolisian Daerah Metro Jaya juga menunjukkan bahwa permukiman padat penduduk menjadi permasalahan utama dalam kebakaran.

Menurut Rikwanto, menyelidiki kebakaran di kawasan padat penduduk sangat sulit. ”Untuk menentukan lokasi awal api pun tidak mudah karena kebakaran terjadi di permukiman luas dan saksi mengetahui setelah kebakaran membesar,” ujarnya.

Di permukiman tertata baik, menetapkan tersangka pelaku yang menyebabkan kebakaran lebih mudah.

(RTS/BRO/MDN/ART/FRO/PUT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com