Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Tak Pernah Bertemu Anwar

Kompas.com - 11/09/2012, 14:55 WIB
Lariza Oky Adisty

Penulis

DEPOK, KOMPAS - Arifin, Ketua RT 04 RW 13, Kecamatan Beji, Kelurahan Beji Depok, mengaku tidak pernah bertemu dengan korban ledakan yang diduga bernama Anwar. Hal ini karena pihak yang melapor kepadanya adalah Yusuf Rizaldy.

"Waktu Yusuf melapor, yang menerima kebetulan istri saya, karena saya tidak ada di tempat saat itu. Menurut pengakuan, Yusuf memang datang berdua," jelas Arifin, saat ditemui di kediamannya di Jl Kembang Beji No 11, Gang Mesjid, RT 04 RW 13, Selasa (11/09/12).

Sayangnya, tutur Arifin, istrinya tidak menanyakan lebih lanjut dengan siapa Yusuf mendiami rumah tersebut.

Anwar diduga adalam Mr X, yang kini dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, karena luka bakar di sekujur tubuhnya. Dugaan bahwa dia adalah Anwar berdasarkan keterangan Arif Hidayat, seorang kenalan Anwar yang ikut diboyong polisi dari Bojong Gede, Bogor.

"Arif mengaku mengenal seseorang bernama Anwar yang sempat tinggal di situ dan sempat pula meminta Arif bekerja di Beji. Arif juga sering diajak berjihad bersama Anwar," kata Ketua Bidang Humas Polda Metro Jaya Rikwanto, Senin (10/9/2012) malam.

Rikwanto menyatakan bahwa dari keterangan Arif, ditemukan adanya keterkaitan antara peristiwa ledakan di Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidakara, Jalan Nusantara Raya, RT 04 RW13, Beji, Depok, Sabtu malam dan penemuan bahan peledak di Tambora, Jakarta Barat, Rabu (5/9/2012). Rikwanto mengatakan, pengusutan lebih lanjut mengenai kasus terorisme itu telah diserahkan ke Detasemen Khusus 88.

Sementara itu, pascaledakan di Jalan Kecipir Raya, RT 04 RW 13 nomor 63, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam, Arifin kini giat melakukan pendataan ulang penduduk, terutama terhadap pendatang atau pengontrak rumah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com