Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darah di Celurit FR dan di Baju Alawy Identik

Kompas.com - 28/09/2012, 11:44 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perkembangan terbaru kasus pembacokan Alawy Yusianto Putra (15) semakin menguatkan dugaan pada Fitra Ramadani (FR) alias Doyok (19) sebagai tersangka pelaku. Hasil uji di Laboratorium Forensik (Labfor) Polri menunjukkan darah pada celurit identik dengan darah pada baju dan handuk Alawy.

"Petunjuk scientific crime dari hasil uji di Labfor Polri atas darah pada arit atau celurit menunjukkan darah pada baju dan handuk identik dengan darah yang ada pada celurit atau arit yang dijadikan barang bukti," ungkap Kasat Reskrim Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan dalam keterangan pers di Mapolrestro Jakarta Selatan, Jumat (28/9/2012) pagi.

Ia mengatakan, pada malam tanggal 24 September, celurit yang diamankan dari sekitar lokasi tersebut telah dibawa penyidik ke Labfor Polri untuk mengecek kecocokan darah. Arit tersebut, menurut beberapa saksi yang telah diperiksa, digunakan oleh FR untuk membacok korban hingga tewas.

"Pernyataan dari tersangka sendiri celurit itulah yang dia gunakan (untuk membacok korban)," kata Hermawan.

Dia mengatakan, beberapa saat setelah tawuran salah seorang guru SMA Negeri 6 berupaya menangkap FR yang dilihat sebagai salah seorang penyerang siswa SMA Negeri 6 yang sedang makan. Sempat terjadi pergulatan antara guru itu dan FR. Saat itulah arit dengan noda darah terjatuh dari tas FR.

"Arit itu kemudian ditendang menjauh dari jangkauan tersangka, kemudian diambil sekuriti Sevel. Sekuriti itu kemudian menyerahkan kepada guru tersebut dan guru itu kemudian menyerahkan ke petugas kami," kata Hermawan.

Dia juga membantah keterangan kuasa hukum FR yang menyebut status pelakar SMAN 70 itu masih terduga pelaku. "Statusnya jelas sebagai tersangka," kata Hermawan tegas.

Berita terkait dapat diikuti di topik : TAWURAN BERDARAH

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com