Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Widodo, Harapan Baru

Kompas.com - 30/09/2012, 07:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, Joko Widodo-Basuki Cahya Purnama akan langsung memprioritaskan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan rumah bagi warga DKI yang kurang mampu.

Joko Widodo berjanji akan langsung terjun ke lapangan. Tujuannya agar semua program tepat sasaran. ”Pertama kali yang akan saya lakukan, ya, jalan-jalan,” ujarnya saat ditemui wartawan di Kantor KPU Provinsi DKI di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9).

Kemarin, Joko Widodo datang ke KPU untuk mengambil surat ketetapan yang diterbitkan KPU. Surat ketetapan itu akan ia bawa ke DPRD Solo. ”Nunggu surat ketetapan. Kalau sudah ada, diurus ke DPRD Solo,” kata Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo.

Ia tiba di halaman kantor KPU sekitar pukul 09.00 dan keluar dari mobil Xenia warna hitam B-1795-PON dengan mengenakan batik coklat dan celana hitam.

Sementara itu, Basuki memberikan penjelasan lebih rinci tentang program kerja jangka pendek mereka.

”Dalam beberapa pertemuan informal dengan sejumlah kepala dinas, lembaga setara, dan staf, kami sudah membahas prioritas perhatian dalam jangka pendek ini, yaitu soal pelayanan kesehatan, pendidikan, dan perumahan bagi warga kurang mampu. Ini prioritas kerja 2013, ya,” ungkap Basuki.

Menyinggung soal pelayanan kesehatan, ia dan Jokowi akan menyempurnakan jaminan dana pendidikan dan kesehatan yang sudah ada.

”Soal pelayanan kesehatan, misalnya, kami mau menyempurnakan sistem pembebasan biaya rawat inap untuk kelas tiga bagi warga kurang mampu. Benar-benar bebas biaya dan dengan sasaran benar-benar warga kurang mampu. Soal sekolah gratis sudah jelas mekanismenya, lewat kartu pintar seperti janji kami. Sekarang masih kami formulasikan sistemnya agar pelayanannya lebih cepat dan mudah, tetapi sulit disalahgunakan,” kata Basuki.

Menyinggung soal perumahan rakyat, ia mengatakan, tahun 2013 Pemerintah Provinsi DKI akan merehabilitasi dan membangun rumah susun sewa (rusunawa).

”Kami akan membangun rusun dan menerapkan sistem sewa yang transparan. Tidak ada lagi pembangunan rusun yang dijual. Yang menempati rusunawa harus benar warga DKI kurang mampu. Aparat DKI yang terlibat praktik calo dalam rusunawa akan kami tindak, sementara penghuni rusunawa yang tidak sesuai ketentuan bakal ditertibkan,” kata Basuki.

Selain itu, lanjut Basuki, ”Kami akan membangun kerja sama lebih cepat dan menguntungkan dengan PT Kereta Api Indonesia.”

Resmi

Hari itu, Ketua KPU DKI Jakarta Dahliah Umar menyatakan, Jokowi-Basuki resmi unggul atas pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Setelah penetapan ini, KPU memberi tenggat tiga hari bagi pasangan yang tidak puas untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Jika terjadi gugatan, pelantikan 7 Oktober bakal ditunda sampai November.

Berdasarkan data KPU, dari total jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 6.996.951 orang, hanya 4.592.945 orang yang memilih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com