Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Teken Pengangkatan Wali Kota Solo yang Baru

Kompas.com - 04/10/2012, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, pihaknya telah menandatangani surat pengangkatan FX Hadi Rudyatmo sebagai Wali Kota Solo menggantikan Joko Widodo yang mengundurkan diri karena terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Tadi surat keputusan pengangkatan wakil wali kota menjadi walikota Solo sudah ditandatangani siang, pukul 13:00 WIB," kata Gamawan di Istana Presiden Jakarta usai mengikuti rapat terbatas mengenai RUU Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Kamis sore.

Gamawan mengatakan, setelah pengunduran diri Joko Widodo ditindaklanjuti dengan surat pemberhentian sebagai wali kota, maka proses selanjutnya adalah menunggu apakah ada gugatan Pilkada DKI hingga batas waktu pengajuan gugatan selesai pada Kamis 4 Oktober 2012 pukul 24:00 WIB.

"Jadi semua sudah lengkap tinggal tunggu hari ini apakah ada gugatan atau tidak. Kita harap besok (bila tidak ada gugatan-red) ada ada surat dari DPRD DKI Jakarta, saya akan usahakan besok juga akan urus dan antar ke Presiden," kata Gamawan.

Mendagri mengatakan, untuk mengantisipasi bila pelantikan tidak dilakukan pada 7 Oktober 2012 dan menghindari kekosongan pimpinan, maka pihaknya sudah menyiapkan surat penunjukkan pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta yang akan dijabat oleh Sekda Provinsi DKI Jakarta Fadjar Pandjaitan.

"Plt-nya akan ditunjuk Sekda DKI Jakarta daripada repot-repot orang Kemendagri ke sana. Untuk pelantikan kita tunggu kesiapan DPRD, sebab ’kan harus di depan sidang paripurna, apakah sudah siap atau belum," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com