Jakarta, Kompas -
Pembicaraan rencana penggabungan
Menurut Basuki, gagasan itu perlu dikaji karena secara bisnis akan memberikan nilai manfaat lebih besar jika digabung menjadi satu. ”Jika bisnis transportasi berbasis rel digabung, apalagi kalau mau
Menanggapi rencana tersebut, Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan, proyek MRT dan monorel memiliki pola pengelolaan yang berbeda. MRT dikerjakan dengan sistem kerja sama antarnegara (
Menurut Kiswodarmawan, aturan pendanaan kedua proyek ini juga berbeda sehingga sulit untuk disatukan. ”Sebaiknya dipisahkan sendiri-sendiri. Pengelolaan kedua proyek ini menyangkut profesionalitas dan tanggung jawab masalah finansial,” katanya.
Sementara pihak MRT belum memberikan pernyataan terkait dengan rencana penggabungan pengelolaan itu.
Ketua MTI DKI Jakarta Tri Tjahjono merespons positif rencana penggabungan pengelolaan tersebut. Menurut dia, penggabungan pengelolaan sebaiknya juga dilakukan pada moda transportasi massal lain, seperti bus transjakarta dan kereta rel listrik.
”Demi pelayanan yang lebih baik, gagasan itu positif. Konsumen akan semakin terjamin pelayanannya, tinggal kemauan pemerintah saja. Jika terwujud, konsumen tidak kesulitan berpindah moda transportasi. Hanya saja, sistem tarif harus diperbarui,” kata Tri.