Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Sungai Ciliwung Tanpa Kekerasan

Kompas.com - 07/12/2012, 22:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprogramkan normalisasi Sungai Ciliwung pada tahun 2013 dengan mengeruk dan memperlebar sungai. Proyek tersebut otomatis akan menggusur rumah warga yang berada di bantaran kali. Salah satunya warga Kampung Pulo, Jakarta Timur.

Jumat (7/12/2012) siang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi warga Kampung Pulo untuk yang pertama kalinya. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menegaskan, normalisasi merupakan keharusan. Namun, pihaknya mengedepankan proses yang lunak untuk mencarikan solusi tempat tinggal warga.

"Proyek normalisasi itu sebuah keharusan, tapi prosesnya yang enak, jangan sampai kekerasan itu terjadi," ujar Jokowi seusai melakukan dialog dengan warga Kampung Pulo, Jumat siang.

Kunjungan Jokowi untuk yang pertama kalinya ke Kampung Pulo itu diakuinya sebagai langkah untuk merumuskan kebijakan yang tepat ketika proyek normalisasi dilaksanakan. Meski Jokowi mengaku telah memiliki desain untuk Kampung Pulo, dirinya memilih untuk menyesuaikan terlebih dahulu dengan keinginan warga setempat.

"Sebenarnya sudah ada desainnya. Tapi nanti dulu, kita akan tampung dulu aspirasi, saran warga seperti apa," lanjutnya.

Untuk aspirasi yang telah ditampungnya di hari pertama kunjungannya ke Kampung Pulo, Jokowi akan mengolahnya terlebih dahulu agar benar-benar padu sehingga keputusannya bisa tepat dengan proyek normalisasi 2013 mendatang. Dengan mengakomodasi aspirasi tiap warga, Jokowi ingin membentuk kesadaran bahwa Kota Jakarta merupakan milik semua warganya.

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai di Jakarta yang tanggung jawabnya dipegang oleh pemerintah pusat, yakni Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC). Namun, proyek normalisasi sungai itu terhambat karena banyak permukiman di bantaran sungai. Oleh sebab itu, pemerintah pusat pun bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk menata permukiman.

Kondisi yang kini terjadi adalah Sungai Ciliwung, khusus di ruas Kampung Pulo, hanya memiliki lebar 35 meter. Rencananya, normalisasi sungai adalah dengan memperlebar sungai selebar 50 meter. Otomatis pemerintah harus memperlebar 7,5 meter ke selatan dan 7,5 meter ke utara. Setelah dinormalisasi, tepi sungai akan dibangun beton dengan ketinggian dua meter. Jika proyek normalisasi berhasil, kapasitas sungai bisa naik menjadi 400 hingga 500 meter kubik per detik air, berbeda dengan kondisi sekarang yang hanya menampung 30 hingga 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com