Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Demo Buruh di Manado Beda Pendapat

Kompas.com - 11/12/2012, 16:08 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Hal menarik terlihat dalam demo buruh yang dilaksanakan oleh Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Selasa (11/12/2012).

Peserta demo terpecah karena beda pendapat di antara mereka sendiri. Alhasil peserta yang sementara berorasi ditinggalkan massa pendukungnya. Massa yang terdiri dari ratusan pendemo tersebut sebelumnya telah mendatangi Kantor DPRD Provinsi Sulut. Mereka para buruh yang berasal dari Kota Manado, Minahasa dan Bitung.

Para buruh menuntut Gubernur untuk segera menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2013. "UMP harus Rp. 1.750.000, itu harga mati," teriak mereka.

Gubernur Sulut, SH Sarundajang yang sedang mengadakan pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah menyempatkan diri menemui para buruh. Menurut Sarundajang UMP Sulut akan dinaikkan pada tahun 2013 nanti dari Rp. 1.250.000 saat ini. "Tapi harus ada timbal balik, buruh juga harus meningkatkan etos kerja. Bulan Januari pasti saya umumkan UMP yang baru," ujar Sarundajang.

Namun pendemo tidak puas jika pengumuman harus dilakukan pada Januari. Mereka menginginkan diumumkan segera. Menanggapi permintaan tersebut, Sarundajang menyanggupi. "Baik, sebelum natal saya umumkan, sudah ya dan selamat natal semuanya," tanggap Sarundajang.

Koordinator Wilayah KSBSI Sulut, Jack Andalangi berterima kasih atas jawaban Gubernur. Tetapi jawaban tersebut tidak memuaskan Ketua SBSI Bitung, Rocky Oroh dan buruh lainnya dari Bitung. Mereka menginginkan Gubernur menjamin angka Rp. 1.750.000 untuk UMP yang akan ditetapkan nanti.

Di pihak lain Jack Andalangi menganggap tuntutan mereka sudah ditanggapi Gubernur. Alhasil, perbedaan pendapat tersebut membuat massa pendemo terpecah dua. Para buruh dari Bitung memisahkan diri dari barisan, dan meninggalkan para KSBSI Sulut tanpa massa pendukung lagi. Mereka memilih berorasi di bagian lain halaman Kantor Gubernur.

"Sia-sia kami datang dari jauh, sudah tidak masuk kerja, lapar, dan hasilnya hanya seperti ini," teriak para pendemo dari Bitung. Mereka menyalahkan rekan mereka lainnya yang terlalu cepat menerima jawaban Gubernur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com