Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Dikepung Kemacetan Parah

Kompas.com - 23/12/2012, 02:19 WIB

Memasuki arteri Pondok Indah menuju Gandaria, lalu lintas juga cukup padat dengan kecepatan 30-40 km per jam. Sepeda motor yang biasanya bergerak leluasa pun kesulitan melintas. 

Kemacetan panjang juga terjadi saat memasuki kawasan Patal Senayan sekitar pukul 17.30. Kendaraan roda empat dan roda dua terjebak macet yang cukup panjang meski hujan sudah berhenti. Hingga pukul 20.00, kemacetan panjang masih terjadi di kawasan ini, sementara arah sebaliknya menuju Gandaria terpantau lancar.

”Jalanan hari ini padat sekali. Saya tadi berangkat dari Depok pukul 16.00. Kena macet di Patal Senayan lumayan panjang, tapi arah balik menuju Gandaria, sih, lancar,” ujar Susilo (33).

Katulampa

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran resmi, menyebutkan, hujan deras yang terjadi di sekitar Puncak dan Bogor menyebabkan debit Kali Ciliwung naik. Pada Sabtu pukul 16.18, ketinggian debit Kali Ciliwung di Bendung Katulampa terukur 110 cm sehingga masuk Siaga III. 

Batasan normal ketinggian debit di Bendung Katulampa berada pada posisi 50 cm. Siaga IV ketinggian 60-80 cm, Siaga III 80-150 cm, Siaga II 150-200 cm, sementara Siaga I ketinggian di atas 200 cm. 

Masyarakat di sepanjang bantaran Kali Ciliwung diminta siaga. Apalagi jika di daerah Bogor, Depok, dan Jakarta hujan deras. Air dari Katulampa akan mencapai Depok dalam empat jam dan tiba di Manggarai sekitar 11 jam kemudian.

Sementara itu, seorang pengunjung Taman Wisata Matahari di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas akibat terseret air bah Kali Ciliwung saat sedang mengikuti permainan arung jeram sekitar pukul 14.30.

”Air bahnya menyapu satu perahu,” kata Amir, juru bicara Soar Rafting, pengelola arung jeram di Taman Wisata Matahari, saat ditemui di lokasi. (WIN/MAM/DOE/ART/GAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com