MAKASSAR, KOMPAS.com -- Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar mengeluhkan proyek median jalan di Jalan Sultan Alauddin dan Jalan AP Pettarani. Sebab, median tersebut bukannya mengurangi, malah memperparah kemacetan di dua jalur itu.
Keluhan tersebut disampaikan langsung Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Lafri kepada Kompas.com, Rabu (26/12/2012).
Lafri menduga, dua proyek median jalan tersebut bermasalah. Proyek median di Jalan AP Pettarani tidak melalui proses rekayasan jalan dan kekurangan volume. Sedangkan median jalan di Jalan Sultan Alauddin melalui proses rekayasa jalan, namun terdapat kekurangan volume dalam pengerjaan. Akibatnya, median jalan yang diperkirakan bisa mengatasi kemacetan, malah makin memperparah keadaan.
"Jadinya, proyek median jalan ini makin memperparah kemacetan di Makassar," keluh Lafri.
Menurutnya, seribuan lebih personel kepolisian dari berbagai fungsi termasuk staf harus turun ke jalan mengatasi kemacetan di Makassar. "Kalau kedua proyek itu tidak bermasalah, kemacetan bisa teratasi sedikit. Apalagi, Balai Jalan di bawah naungan Direktorat Perhubungan Darat tidak melakukan sosialisasi di masyarakat. Bahkan, kekurangan volume pengerjaan proyek median jalan ditanggulangi Sat Lantas Polrestabes Makassar dengan membuat median jalan non permanen berbahan besi dan bahan lainnya," paparnya.
Saat hendak dikonfirmasi, Kepala Balai Jalan Pemkot Makassar, Nurdin yang dihubungi Kompas.com via telepon selularnya enggan mengangkat. Dari pantauan Kompas.com, median jalan di AP Pettarani memang terlihat semerawut. Bahkan, sebagian pengerjaan median jalan tidak diselesaikan sehingga memperparah kemacetan di kota Makassar.
Selain itu, meski masih baru, warna median jalan dua proyek tersebut sudah pudar dan tidak bercahaya. Padahal, proyek itu baru rampung dibangun sebulan yang lalu. Selain memperparah kemacetan, median jalan ini pun rawan kecelakaan lalu lintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.