Jakarta, Kompas -
Kepala PT KAI Daop I Bambang Eko Martono, Selasa (8/1), mengatakan, dalam tujuh tahun mendatang, penumpang KRL ditargetkan tiga kali lipat dari jumlah saat ini atau 1,2 juta orang per hari. Karena itu, diperlukan peron yang lebih luas.
”Dalam rangka inilah kami membongkar kios pedagang di area peron,” kata Bambang.
Dia mengatakan, peron nantinya hanya bisa diakses penumpang bertiket yang akan naik kereta. Oleh karena itu, kontrak antara PT KAI dan pengguna kios di area peron tidak diperpanjang.
Sementara itu, kontrak yang masih berlaku ditawarkan untuk dihentikan dan dikembalikan sisa uang kontraknya atau ditunggu sampai waktu kontrak selesai.
Rencana tersebut, menurut Bambang, juga berlaku untuk minimarket atau restoran di areal peron stasiun.
Bambang mengatakan,
”Kami hanya punya waktu sekitar tiga bulan untuk membersihkan kios dari peron,” ujarnya.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo mengatakan, peron seharusnya hanya untuk penumpang kereta dan harus dihindari peralihan fungsi peron.