Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keterbatasan Penanganan, Evakuasi Warga Andalkan Gerobak dan Ban Bekas

Kompas.com - 22/01/2013, 02:55 WIB

Bengkel itu berukuran panjang 5 meter dan lebar 4 meter, dari bambu, dan beratap terpal. Bengkel sederhana itu tidak memiliki pintu dan dinding. Neng merupakan satu dari 7.498 korban banjir. Luapan Sungai Cidurian merendam 1.200 rumah di enam desa, yakni Koper, Pasir Ampo, Patrasana, Talok, Kresek, dan Renged.

Salem (70), warga Patrasana, juga mengungsi ke tenda darurat yang didirikan sendiri. Tenda dari terpal yang ditopang tiang-tiang besi setinggi 3 meter itu pinjaman tetangga. Rumah Salem dihajar banjir 1 meter.

Selama mengungsi, keluarga Salem tidur dekat dengan lima kambing peliharaannya. ”Saya memang memelihara kambing milik orang lain. Saat banjir, ya terpaksa dibawa juga,” tuturnya.

Lima kambing dan tempat tidur darurat keluarga Salem hanya disekat jarak 1 meter oleh kain spanduk.

Meski tempat tinggal mereka sudah menjadi langganan banjir, Neng dan Salem berharap banjir segera surut. Jika banjir surut, tentu mereka bisa kembali ke rumah dan tak perlu tinggal di bengkel atau tenda darurat.

Dikejar banjir

”Banyak posko, tetapi tadi pagi saja saya tidak kebagian jatah makan. Padahal, saya cuma pergi sebentar cari popok untuk bayi saya,” kata Nana (27), warga Rawajati, Kalibata, Pancoran, yang turut mengungsi di bawah jembatan layang Kalibata.

Bantuan bagi para korban banjir, baik dari pemerintah maupun swadaya masyarakat, sesungguhnya amat banyak. Pakaian pantas pakai, misalnya, teronggok di beberapa posko banjir. Demikian juga dengan bantuan mi instan yang bertumpuk-tumpuk di beberapa lokasi.

Namun, hingga Senin kemarin, pengungsi di Rawajati masih kekurangan toilet bersih. Saat banjir besar melanda pertengahan pekan lalu, sebagian tempat pengungsian di bawah kolong jembatan itu pun kebanjiran.

”Rasanya seperti dikejar banjir. Rumah terendam sampai atap, sampai di sini ternyata tetap ada genangan juga,” kata Wati, warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com