JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memutuskan nasib pembangunan monorel dan mass rapid transit (MRT) pada bulan ini. Ia juga menyampaikan, bukan tidak mungkin realisasi pembangunannya akan segera terealisasi berdekatan dengan waktu untuk memutuskannya.
"Diputuskan bulan ini. Ya, bisa saja nanti setelah diputuskan langsung ngecor kan bisa saja. Kalau secara legal sudah ada dan payung hukumnya ada, ayo besok langsung ngecor, kebut langsung rampung, gitu saja," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (5/2/2013).
Terakhir, kata Jokowi, dia akan menggelar tiga public hearing sebelum memutuskan pembangunan monorel dan MRT. Satu kali diskusi mengenai MRT, dan sisanya akan digelar untuk mendiskusikan monorel mengenai rute, tarif, dan nilai investasi. Mantan Wali Kota Surakarta ini mengungkapkan, dia telah sejak lama ingin mengambil keputusan terkait MRT dan monorel. Namun, Jokowi mengaku enggan gegabah, dan lebih memperhitungkan semuanya secara detail sebelum benar-benar memutuskannya.
"Kalau masyarakat sudah tidak ada pertanyaan yang mengganjal ya sudah, cor, jalankan," ujarnya.
Sejatinya, monorel akan memiliki tiga jalur. Jalur pertama yang melintas dari Cawang, Semanggi, Grogol, Harmoni, Monas, dan Senen. Jalur kedua melintasi Tanah Abang, Bundaran Hotel Indonesia, Dukuh Atas, Kuningan, Semanggi, SCBD, Senayan, dan Stasiun Palmerah. Jalur ketiga adalah Cawang, Jalan Oto Iskandar Dinata (Otista), Senen, Mangga Dua, dan Ancol.
Untuk MRT, terdiri dari enam paket, yakni tiga paket layang atau elevated dan tiga paket underground. Dari keenam paket tersebut, yang sudah matang dan siap ke proses selanjutnya adalah paket underground.
Berita terkait, baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.