Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Terbakar, Tak Ada Petunjuk Penyelamatan

Kompas.com - 06/02/2013, 02:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Kereta rel listrik Commuter Line rute Serpong-Tanah Abang terbakar di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (5/2). KRL yang berangkat dari Stasiun Parung Panjang itu mengalami korsleting, sekitar pukul 09.25.

Asap keluar dari persambungan antara kereta pertama dan kedua. Saat itu, KRL baru saja tiba dan penumpang tengah bergegas turun.

Namun, kebakaran itu mengakibatkan pintu KRL tidak dapat dibuka. Penumpang yang terjebak menjadi panik. Penumpang berdesakan tidak terelakkan karena mereka berusaha mendekati pintu. Maklum saja karena peristiwa ini terjadi pada jam padat, yakni pukul 09.25.

Suasana di dalam kereta menjadi histeris dan penuh umpatan. Tangis anak kecil dan rintihan para wanita yang terimpit semakin membuat suasana hiruk pikuk.

Kepanikan juga terjadi pada penumpang di luar KRL. Mereka berteriak ”kebakaran” sambil menunjuk ke bagian atas kereta. Tampak asap hitam turun dari atas gerbong. Bau karet terbakar menjadi pertanda ada komponen mesin yang dilalap si jago merah.

Petunjuk penyelamatan

Joice (39), karyawati, adalah salah seorang penumpang yang berada di kereta tersebut. Dia mengaku suasana di dalam kereta bertambah histeris ketika ternyata tidak ada satu pun petunjuk teknis penyelamatan darurat yang ditempel atau diberitahukan oleh pihak kereta.

”Penumpang merasa dibiarkan. Suasana penuh kepanikan dan berisiko, tetapi tiada petunjuk atau perintah penyelamatan darurat. Bagaimana jika ada korban?” ujarnya.

Peristiwa ini berlangsung sekitar lima menit. Pintu kemudian bisa terbuka. Joice yang kecewa dengan ketiadaan upaya penyelamatan dari pihak stasiun lantas mendatangi petugas stasiun. Petugas yang dia temui memilih bergeming.

”Saya kecewa dengan pengelola kereta dan pihak stasiun. Tidak ada penjelasan sama sekali dari mereka. Harga tiket semakin naik, tetapi pelayanan keselamatan penumpang tidak meningkat,” katanya.

Petugas langsung memadamkan listrik aliran atas untuk mengecek kondisi kereta. Hal ini berdampak pada antrean perjalanan KRL lintas Serpong. Sekitar 30 menit kemudian, aliran listrik dinyalakan lagi.

Wakil Kepala PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Sugeng Priyono mengatakan, kejadian ini semula tidak diketahui masinis, tetapi dilihat oleh petugas di stasiun. Setelah masinis mengetahui ada ketidakberesan di kereta, barulah semua pintu kereta dibuka dan penumpang berhamburan ke luar.

Mesin rusak

Kemarin pukul 08.55, KRL kelas ekonomi tujuan Bogor-Jakarta yang seharusnya bertolak dari Stasiun Besar Bogor juga dibatalkan akibat mesin rusak.

Ratusan calon penumpang dialihkan untuk menunggu perjalanan KRL ekonomi berikutnya pukul 09.51. Akibatnya, sempat terjadi penumpukan penumpang di Stasiun Besar Bogor.

Kepala Stasiun Besar Bogor Iwan Riyanto mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kerusakan KRL ekonomi itu.

”Begitu masuk ke Stasiun Besar Bogor, KRL yang seharusnya langsung kembali ke Jakarta itu rusak,” katanya.

Sejumlah penumpang kelas ekonomi meminta PT Kereta Api Indonesia juga memperhatikan kelaikan kereta kelas ekonomi. (k03/ART/GAl)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com