JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan, tarif transportasi laut yang ada di Indonesia itu cukup mahal, hal ini yang menjadi penyebab mengapa masyarakat enggan memakai transportasi laut.
Indikator mahalnya biaya transportasi dan logistik Indonesia diketahui dari International Logistic Performance Index (LPI) Bank Dunia. Dalam data itu, Indonesia menempati posisi di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu menempati rangking 59. Sementara Singapura menempati posisi pertama dalam tarif angkutan umum termurah di dunia.
"Transportasi merupakan suatu faktor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus melakukan perubahan, masyarakat dibebani dengan biaya transportasi yang mahal," ujar Ketua Forum Transportasi Laut MTI, Razivwan Anwar, Kamis (14/2/2013).
Razivwan mengatakan, jumlah armada nasional saat ini sudah meningkat pesat, yaitu menjadi 11.272 kapal. Dan 98 persen dari jumlah itu, merupakan kapal tua berkapasitas kecil yang tidak dapat beroperasi secara efektif dan efisien. Masih sedikitnya kapal yang berkapasitas besar yang juga menjadi salah satu faktor penyebab mahalnya biaya transportasi laut.
Selain itu, faktor transportasi laut lain seperti produktivitas pelabuhan yang rendah, mahalnya biaya tenaga kerja bongkar muat dan tentunya maraknya pungutan liar yang menjadi penyebab mahalnya tarif tranportasi laut lainnya. Sebagai contoh perbandingan biaya transportasi laut untuk mengangkut peti kemas Jakarta-Jayapura sekitar Rp 15 juta atau setara dengan USD 1.800, lebih mahal dari Jakarta-Rotterdam yang hanya sekitar USD 1.500.
Upaya peremajaan kapal juga sering mengalami kendala karena kemampuan permodalan perusahaan nasional yang rendah dan iklim usaha yang tidak kondusif dapat dikatakan menghambat dilakukannya investasi pengadaan kapal baru.
"Kalau tarif tidak kondusif, insvestor akan segan untuk berinvestasi, dan kami akan selalu jalan ditempat," kata Razivwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.