JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie tak mau berburuk sangka terkait pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mendesak ganti rugi korban lumpur Lapindo. Ical pun membantah bahwa pernyataan SBY itu bersifat politis yang bisa menjegalnya maju sebagai salah satu kandidat calon presiden.
"Bukan soal apa pun ini. Jangan menduga yang buruk. Jadi kami positif saja," ujar Ical, Senin (18/2/2013), di Gedung Kompleks Parlemen Senayan.
Saat ditanyakan lebih lanjut soal pernyataan SBY itu, Ical mengatakan, semuanya sudah pernah disampaikan Lalu Mara yang merupakan juru bicara keluarga Bakrie. Lalu Mara sempat menyatakan bahwa keluarga Bakrie tidak akan ingkar atas apa yang disepakati.
"Bahwasanya waktunya mundur, tidak tepat waktunya, itulah faktanya karena kami juga manusia biasa yang tak luput dari kekurangan," kata Lalu Mara.
Nilai kewajiban yang dipersoalkan ini mencapai Rp 800 miliar. Lebih jauh, Lalu Mara juga mengakui memang ada kekurangan pembayaran kepada para korban lumpur Lapindo. Hanya saja, ia kembali berharap agar pernyataan Presiden di rapat kabinet tidak bermuatan politis.
"Kami berharap pernyataan Pak Presiden ini bukan pernyataan politis beliau. Kami sangat menghormati Pak Presiden masih mengingat masalah ini. Terima kasih pula atas perhatian, bantuan beliau selaku pemimpin tertinggi dalam pemerintahan," ujar Lalu Mara.
Saat membuka rapat kabinet paripurna, Presiden mengungkapkan telah menerima laporan Lapindo belum menyelesaikan kewajiban senilai Rp 800 miliar.
"Sampaikan kepada Lapindo, kalau janji ditepati. Kalau main-main dengan rakyat, dosanya dunia akhirat. Sampaikan. Mari kita bertanggung jawab apa yang kita lakukan di Tanah Air ini demi rakyat kita, demi masa depan kita," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.