Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ancam Usir dan Pidanakan Penjual Fasilitas Rusun

Kompas.com - 19/02/2013, 18:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berjanji akan memberikan sanksi tegas kepada oknum penghuni dan petugas yang menyalahgunakan fasilitas di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. Sanksi yang akan diberikan bisa berupa pengusiran atau pidana untuk oknum pelaku.

"Kalau sudah dijual-jualin, ya, nanti warganya yang diusir pindah," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (19/2/2013).

Dalam banyak kesempatan, Jokowi sering kali mengancam sanksi pidana untuk oknum petugas yang mempersulit relokasi warga ke Rusun Marunda. Kali ini ancaman tersebut juga berlaku untuk oknum yang ikut membantu atau terlibat dalam penggelapan fasilitas rusun, seperti penjualan perabot atau televisi. "Oknumnya kita tangkap, seperti yang sudah sering kita sampaikan," ujarnya.

Tindakan itu dilakukan berkaitan dengan adanya dugaan bahwa sejumlah warga Rusun Marunda memindahkan atau menjual perabot bantuan pemerintah yang disediakan dalam unit-unit kamar di rusun tersebut. Namun, menurut warga, tidak hanya mereka yang memindahkan barang bantuan keluar hunian, tetapi ada juga petugas di gudang penyimpanan barang bantuan yang ikut menjalankan aksi serupa.

Salah seorang staf pengelola rusun yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui tentang perilaku oknum dalam pembagian barang bantuan. Ia mengatakan, distribusi bantuan ke warga rusun menjadi tanggung jawab Dinas Sosial DKI Jakarta dan lembaga pemberi bantuan.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, beberapa penghuni rusun telah memindahkan barang bantuan tanpa izin. Meski demikian, belum bisa dipastikan apakah pemindahan barang keluar rusun itu untuk dijual.

Saat ditemui, Tj, warga Blok 7 Cluster B Rusun Marunda, mengatakan, warga yang mengeluarkan fasilitas rusun menghuni kamar nomor 15 lantai 5 Blok 7. Tj mengaku tak mengenal pria tersebut karena pria itu tidak menetap di rusun. Pria itu, kata Tj, hanya datang saat mendapatkan informasi akan dilakukan pembagian bantuan.

"Terakhir dia kelihatan kemarin pas pembagian televisi dan kulkas," ujar Tj.

Saat Kompas.com mendatangi unit yang dimaksud, terlihat bahwa pintu dalam keadaan terkunci. Jendela dan pintu dalam kondisi tertutup gorden hingga kain-kain penutup menjuntai keluar. Keadaan tersebut tidak memungkinkan orang melihat ke dalam ruangan.

Beberapa wanita yang sedang mengobrol di sekitar unit tersebut membenarkan bahwa penghuni unit tidak berdiam di situ. Karena itu, warga tidak mengenal nama dan latar belakang pria itu.

"Kami enggak kenal karena orangnya jarang ke sini, datang cuma nengok sebentar pas lagi pembagian barang," kata salah seorang wanita tetangganya.

Saat diintip, tak terlihat barang di ruangan tersebut selain bungkus kulkas. Perabot-perabot rumah tangga, peralatan dapur, termasuk televisi tak terlihat di kamar itu. Pengelola yang dikonfirmasi tentang masalah tersebut langsung bertindak cepat. Salah seorang petugas langsung dikirim ke unit dimaksud untuk mengecek kebenaran data yang diberikan. Namun, lantaran penghuninya tak berada di tempat, kebenaran informasi para tetangga tersebut belum bisa dikonfirmasi pengelola.

"Inilah pentingnya check and balance. Kalau ada yang tidak beres, media laporkan supaya bisa kami tindak tegas," kata Hendriansyah mewakili Kepala UPT Rusun Marunda Jati Waluyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com