Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Kok Bisa Visum RS Polri dan RSCM Beda

Kompas.com - 23/02/2013, 16:38 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mempertanyakan hasil visum yang dikeluarkan Rumah Sakit RS Sukanto (Polri), Kramatjati, atas bocah berinisial F (5) yang diduga menjadi korban sodomi. Pasalnya, hasil visum di RS Polri bertolak belakang dengan hasil visum dari rumah sakit lain, RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Kok bisa hasil visum dari RS Polri tidak temukan apa-apa, dinyatakan nihil. Padahal, hasil visum di RSCM menunjukkan ada tanda-tanda tindak kekerasan seksual pada anak ini," ungkap Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum Komnas PA, saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (23/2/2013).

Arist menjelaskan, F diduga sebagai korban sodomi dari dua pria dewasa, masing-masing berinisial E dan I. E diketahui sebagai pria berkeluarga yang merupakan anggota Polri. Karena itu, Komnas PA menduga ada sesuatu di balik hasil visum yang dikeluarkan RS Polri.

"Jangan-jangan ada maksud untuk melindungi anggotanya," kata Arist.

Arist menguraikan, setelah mencurigai perubahan fisik dan perilaku putranya, pada 13 Februari lalu, pasangan R dan MS, warga Gang Damai RT 05 RW 01 Cibubur, Ciracas, melapor ke Polres Metro Jakarta Timur pada Kamis (21/2/2013). Untuk kepentingan penyelidikan, korban bersama keluarga yang ditemani anggota polres diantar ke RS Polri untuk menjalani visum. Hasil visum menunjukkan tidak ada tanda-tanda tindak kekerasan seksual yang dialami F.

"Karena tidak puas, keluarga meminta kesempatan untuk mendapatkan second opinion dari rumah sakit lain," kata Arist.

Pada Jumat (22/2/2013), ibu korban mendatangi Polrestro Jaktim untuk meminta surat pengantar untuk melakukan visum di rumah sakit lain. Dengan surat tersebut, korban kemudian diantar dan menjalani visum di RSCM pada siang hari itu. Hasil visum yang dikeluarkan pada Jumat sore itu bertolak belakang dengan hasil visum sehari sebelumnya di RS Polri.

"Kenapa saat di RS Polri enggak ada lecet sedikit pun pada tubuh anak saya, sedangkan di RSCM tanda-tandanya jelas. Padahal, visumnya cuma berbeda sehari," kata MS, ibu korban yang hadir di Komnas PA.

MS mengungkapkan, hasil visum di RSCM menunjukkan, sudah terjadi dugaan tindak kekerasan seksual berupa lecet pada dubur dan terdapat luka sayatan di bagian punggung sebelah kiri tubuh F. Hasil visum telah disampaikan ke Polrestro Jaktim. Karena merasa berhadapan dengan aparat hukum, MS pun meminta bantuan advokasi dari Komnas PA agar kasus ini bisa diproses secara adil. Ketakutan tersebut, menurut MS, sudah muncul sejak mendapatkan hasil visum berbeda dari RS Polri dan RSCM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com