Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekali Masuk Jaringan, Sulit Melepaskan Diri

Kompas.com - 09/04/2013, 04:46 WIB

”Gaya hidup di kampusku sangat glamor. Mungkin itu salah satu sebab mereka melakukannya,” kata Lia, mahasiswa perguruan tinggi di Jakarta Barat, mengomentari fenomena yang sepertinya tak menjadi perhatian pengelola kampus itu.

Apa yang diungkapkan Lia masuk akal. Demi sering berganti telepon seluler, baju, tas berharga mahal, bahkan bisa tinggal di apartemen yang bagus, mahasiswa pun bersikap permisif. Apalagi bila ia berteman dengan mereka yang berada dalam lingkaran seperti itu.

Dari Bandung, Ifa, mahasiswi perguruan tinggi di kota itu, menyatakan, ada mahasiswi tak tahan menghadapi godaan gaya hidup glamor. Akibatnya, ia pun masuk ke dunia prostitusi. Belakangan, tak hanya kebutuhan ”tersier” yang dia inginkan, kebutuhan biologis pun menjadi buruannya.

”Bedanya, ia selektif dalam memilih klien. Hanya orang tertentu yang sudah dikenal dalam jaringannya yang mau dia datangi,” kata Ifa menambahkan.

Para mahasiswa paham tentang kondisi memprihatinkan itu, lalu bagaimana dengan rektorat? Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Iwan Dwiprahasto menegaskan, pihaknya menjunjung tinggi etika.

Itu sebabnya sejak awal masuk, semua mahasiswa baru harus menandatangani surat perjanjian etika dan disiplin kemahasiswaan.

”Jika mereka nanti terlibat kasus narkoba, perusakan fasilitas kampus, dan prostitusi, universitas akan mengeluarkannya,” kata Iwan, walau belum pernah ada kasus prostitusi di kampusnya.

Dilema

Ancaman yang sama datang dari Universitas Prof Dr Moestopo, Jakarta. Namun, dalam kasus Ma, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni universitas tersebut, Usmar Ismail mengatakan, pihaknya baru memberi peringatan tertulis.

”Kami menilai dia menjadi korban. Lagi pula Ma baru empat bulan menjadi mahasiswa di sini sehingga belum banyak mendapat pendidikan etika,” tutur Usmar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com