JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pembangunan mass rapid transit (MRT) di Ibu Kota terus digodok di level elite. Di balik itu semua, ada satu masalah yang eksekusinya belum dipastikan, yakni pembongkaran Stadion Lebak Bulus untuk dialihfungsikan sebagai depo transportasi massal berbasis rel tersebut.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum memastikan nasib stadion yang sempat menjadi arena berlatih tim sepak bola Persija itu. Menurut dia, nasib stadion itu akan disesuaikan dengan keperluan pembangunan MRT.
"Tergantung keperluan. Kalau diperlukan (untuk depo) ya kami bongkar. Kalau enggak perlu, ya enggak (dibongkar)," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (9/4/2013).
Perlu diketahui, megaproyek yang menelan biaya sebesar Rp 15 triliun ini akan membentang dari depo MRT di Lebak Bulus sampai Sisingamangaraja dengan konsep jalan layang (luas 9,8 kilometer persegi), dan ruas Senayan sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibangun di bawah tanah dengan luas 5,9 kilometer persegi.
Untuk ruas berikutnya, MRT akan melintas dari Bundaran HI ke Kampung Bandan (8,1 kilometer). Mantan Wali Kota Surakarta ini memberikan jaminan untuk mempertahankan keberadaan stadion itu. Dengan catatan, PT KAI bersedia membangun depo MRT di Kampung Bandan. Di luar itu, kalaupun Stadion Lebak Bulus benar-benar dipugar, maka Jokowi telah menyiapkan dua stadion baru di Ulujami, Jakarta Selatan, dan di Taman BMW, Jakarta Utara.
"Kalau PT KAI bersedia, stadion itu enggak akan dibongkar," ujarnya.
Berita terkait, baca:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.