Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Pedestrian Diabaikan

Kompas.com - 13/05/2013, 03:18 WIB

Chryshnanda juga menyampaikan, menilang itu untuk menyelesaikan konflik secara beradab dan memberi perlindungan kepada masyarakat, dalam hal ini korban.

Pembangunan

Kepala Seksi Pembinaan Pengguna Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Yayat Sudrajat mengatakan, pihaknya telah melakukan pembenahan sejumlah rambu lalu lintas dan melakukan edukasi bagi pengguna jalan.

”Edukasi dan sosialisasi dilakukan karena pada 2012 terdapat 27.000 korban kecelakaan. Dari data itu, 80 persen kecelakaan terjadi karena faktor pengemudi. Faktor lain kecelakaan dipengaruhi kondisi kendaraan, sarana dan prasarana, serta lingkungan,” kata Yayat.

Aksi RSA itu merupakan puncak dari program keselamatan jalan di seluruh dunia, Global Road Safety Week, 6-12 Mei 2013, yang bertajuk ”Pejalan Kaki atau Pedestrian”.

Pengembangan jalur pedestrian juga teramat minim dalam perencanaan kota. Sebagai contoh, dalam draf Rencana Detail Tata Ruang yang termuat dalam situs http://www.sosialisasirdtrdkijakarta.com, rencana pengembangan trotoar hingga tahun 2030 tidak rinci. Di Jakarta Pusat, misalnya, hanya empat dari delapan kecamatan yang akan mengembangkan jaringan jalur pedestrian.

Sementara rencana pengembangan jalan dipaparkan secara mendetail. Di Jakarta Barat, bertahun-tahun dan berulang kali muncul rencana penertiban kaki lima dan parkir kendaraan bermotor di trotoar, tetapi terhenti sebatas wacana.

Sejumlah trotoar di Jakarta Barat bahkan menjadi sumber kemacetan. Di Pasar Pagi Asemka di perbatasan Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Tambora, misalnya, seluruh trotoar penuh pedagang kaki lima. Sebagian trotoar digunakan untuk parkir sepeda motor.

Di Jalan KH Moch Mansyur, terutama di sekitar Pasar Jembatan Lima, jalur pedestrian sampai separuh bahu jalan dipenuhi lapak pedagang. Panjang jalur yang penuh para pedagang itu mencapai 300 meter.

Parkir mobil di sejumlah restoran di tepian Jalan Panjang, Kebon Jeruk, juga menutup jalur pedestrian sampai bahu jalan. Sementara pemilik usaha di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk bingung dengan inkonsistensi Pemprov DKI dalam mengatur perparkiran dan trotoar di sana.(K09/RTS/ART/NDY/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com